Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Blak-blakan Iskandar Abubakar: Terlanjur Jadi Raksasa, Ojek Online Sulit Dibatasi

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 25 November 2019 | 20:30 WIB
Iskandar Abubakar, Ketua Unsur Pakar Transportasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
Pradana/GridOto.com
Iskandar Abubakar, Ketua Unsur Pakar Transportasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

GridOto.com - Sepertinya mustahil untuk membayangkan jalanan Jakarta tanpa lautan hijau jaket ojek online.

Sejak kemunculannya satu dekade lalu, populasi ojek online terus bertambah setiap tahunnya.

Kehadiran ojek online memang menawarkan banyak kemudahan, tapi pada awal kelahirannya, tidak sedikit yang menentang kehadiran mereka.

Salah satunya adalah Iskandar Abubakar, Ketua Unsur Pakar Transportasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

(Baca Juga: Blak-blakan Iskandar Abubakar: Skala Prioritas Transportasi Berubah, Kendaraan Pribadi Jadi Apa?)

“Waktu saya jadi dirjen, saya selalu bilang tidak usah,” ungkap Iskandar kepada GridOto.com (25/11/2019).

Ia beralasan, bahwa motor bukanlah kendaraan yang cocok untuk menjadi moda transportasi umum.

“Sepeda motor adalah kendaraan yang paling labil, peluang terjadinya kecelakaan paling tinggi, sepeda motor juga tidak ramah terhadap cuaca, kalau hujan kehujanan, panas kepanasan,” jelas Iskandar lagi.

Pria yang menjabat sebagai Dirjen Hubdat sejak 2002 hingga 2008 itu pun menyesalkan pembiaran yang dilakukan pemerintah di awal bertumbuhnya ojek online.

“Jadi saya menyesalkan kenapa dibiarkan awalnya, sampai sekarang dia menjadi raksasa,” tukasnya.

Iskandar Abubakar, Ketua Unsur Pakar Transportasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
Pradana/GridOto.com
Iskandar Abubakar, Ketua Unsur Pakar Transportasi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

Ojek online memang sudah menjadi raksasa, dari data yang dihimpun dari berbagai sumber, sudah ada lebih dari 1 juta ojek online yang beroperasi di Jakarta.

Karena jumlah yang besar itu lah, ada banyak pihak yang menginginkan adanya pembatasan jumlah ojek online, bahkan penghapusan.

(Baca Juga: Blak-blakan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub: Mobil Modifikasi Wajib Diuji Tipe!)

Namun Iskandar mengatakan bahwa hal tersebut sudah tidak mungkin dilakukan, apalagi saat ojek online sudah menjelma menjadi raksasa seperti yang ia sebutkan.

“Begitu sudah jadi raksasa bagaimana kita mau menghapuskan? Bisa gak dikendalikan efek sosialnya? Gak mungkin,” kata Iskandar.

“Jadi kalau sudah raksasa sudah terlambat, jadi ya biarin lah,” pungkasnya miris.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Begini Cara Bikin Ban Motor Awet, Kalian Cukup Perhatikan Hal Ini Gaes

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa