GridOto.com - Ngomongin soal sasis mobil, bisa dibilang ini pembahasan yang jarang deh diobrolin di kopdaran.
Makanya GridOto akan bahas jenis sasis mobil monokok dan ladder frame, lumayan nih buat tambah-tambah ilmu.
Pertama bahas sasis monokok dulu karena inilah jenis yang paling populer di mobil saat ini.
Dalam bahasa Prancis, monocoque berarti rangka tunggal.
(Baca Juga: Cat Ulang Suzuki Jimny Lama Dari Sasis Sampai Bodi, Segini Biayanya)
Jadi maksudnya, bagian terluar bodi sekaligus menjadi kerangka kuat yang melindungi ruang kabin dari benturan.
Sasis model ini relatif lebih melindungi penumpang dari impak benturan saat tabrakan.
Energi benturan diserap bodi dan tidak diteruskan ke kabin.
Biasanya sasis monokok disertai dengan crumple zone (di depan dan belakang) yang akan terlipat seperti kertas saat tumbukan.
Sebenarnya sasis one-piece ini terbentuk dari beberapa bagian yang disatukan.
Dek kabin merupakan bagian terbesar yang disatukan dengan bagian lain lewat stamping machine (mesin pres besar).
Baru kemudian ditambahkan titik-titik pengelasan atau engsel dengan panel bodi lain seperti pintu, kap mesin, sampai pintu bagasi.
Konstruksi monokok pertama kali digunakan di industri pesawat. Namun, dalam perkembangannya teknik ini juga diaplikasikan di perakitan mobil.
Lancia Lambda pertama kali menggunakan sasis monokok di 1923.
Lalu Citroën Traction Avant di 1934 merupakan produk massal pertama bersasis monokok.
Di masa kini, 99% kendaraan produk massal sudah menggunakan sasis monokok baja.
Ini karena biaya produksi sasis monokok murah dan bisa dipadukan dengan perakitan menggunakan sistem robot.
Ladder frame atau konstruksi body-on-frame merupakan desain sasis tertua di mobil.
Pada awalnya sasis ini menggunakan material kayu, tapi pada 1930 konstruksi ladder frame mulai menggunakan baja.
Seperti namanya, konstruksi sasis ini berbentuk seperti tangga. Terdiri dari dua batang utama melintang yang dihubungkan dengan beberapa batang penguat.
Pertama ada batang longitudinal yang menjadi penyangga utama.
Bagian ini yang menopang bobot angkut juga energi longitudinal saat akselerasi maupun deselerasi.
Sementara batang penyangga lateral, memberikan ketahanan terhadap gaya lateral dan rigiditas.
Teknologi ini mulai ditinggalkan mobil penumpang kecil sejak 1960, kecenderungannya beralih ke sasis monokok.
Hanya truk, pikap, sebagian SUV, dan kendaraan berat (heavy duty) yang masih menggunakan ladder frame.
Jadi begitu bedanya sasis monokok dan ladder frame, lumayan deh bisa ada tambahan bahan obrolan saat kopdaran, hehehe...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR