GridOto.com - Kelangkaan BBM terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Samarinda, Kalimantan Timur.
Hal tersebut membuat antrian kendaraan bermesin diesel seperti truk mengular.
Terbatasnya stok solar, SPBU pun memberlakukan sistem jatah untuk tiap-tiap kendaraan.
Untuk satu kendaraan diberlakukan pembelian maksimal Rp 100 ribu.
Adanya sistem jatah tersebut membuat sejumlah sopir truk protes.
(Baca Juga: Solar Ditemukan Langka di Wilayah Jawa Timur, Kadin ESDM Setempat Angkat Bicara!)
"Pak Kalpolres yang terhormat, maaf sebelumnya pak saya sangat merasa kecewa dengan salah satu anggota bapak," ujar Rauf, Jumat (22/11/2019) kemarin.
"Masa kami mulai kemarin sore menunggu kedatangan BBM jenis solar, tapi giliran BBM datang malah dijatah," timpalnya.
Selain penolakan sistem jatah yang diberlakukan, Rauf juga menyayangkan kuota yang diberikan.
(Baca Juga: Pertamina Jamin Solar Aman 2 Hari ke Depan di Jatim, Gelontorkan 120% untuk Solar dan Premium)
"Okelah tidak masalah dijatah, tapi sewajarnya pak bukan Rp 100 ribu per kendaraan, kira-kira pak apa iya jatah kami untuk beli solar hanya Rp 100 ribu, apa itu pantas?" tambahnya.
Jumlah tersebut ia rasa terlalu sedikit untuk sebuah kendaraan besar seperti truk.
Mungkin saking geramnya, Rauf memberikan usul yang cukup berani sebagai bentuk pelampiasan kekecewaannya.
"Kalau bisa bikin pom (SPBU) di Polres saja jadi enak bapak memantau keadaan kami, dan kami gak bakalan tidur menunggu kedatangan solar lagi," ulasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul "Solar di Samarinda Terbatas, SPBU Berlakukan Sistem Jatah Rp100 Ribu/ Kendaraan, Sopir Truk Protes"
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | tribunkaltim.co |
KOMENTAR