"Okelah tidak masalah dijatah, tapi sewajarnya pak bukan Rp 100 ribu per kendaraan, kira-kira pak apa iya jatah kami untuk beli solar hanya Rp 100 ribu, apa itu pantas?" tambahnya.
Jumlah tersebut ia rasa terlalu sedikit untuk sebuah kendaraan besar seperti truk.
Mungkin saking geramnya, Rauf memberikan usul yang cukup berani sebagai bentuk pelampiasan kekecewaannya.
"Kalau bisa bikin pom (SPBU) di Polres saja jadi enak bapak memantau keadaan kami, dan kami gak bakalan tidur menunggu kedatangan solar lagi," ulasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul "Solar di Samarinda Terbatas, SPBU Berlakukan Sistem Jatah Rp100 Ribu/ Kendaraan, Sopir Truk Protes"
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | tribunkaltim.co |
KOMENTAR