GridOto.com - Konstruksi jalan tol yang kurang baik menjadi pemicu kecelakaan maut di Tol Cipali.
Hal tersebut dibantah oleh General Manager Operasional PT Lintas Marga sedaya (LMS), Suyitno Sari.
Menurut Suyitno, kontur jalan di tol ini bagus.
"Dari data yang kami miliki, 80 persen kecelakaan di Tol Cipali disebabkan sopir mengantuk atau bisa disimpulkan karena human error," kata Suyitno, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (15/11/2019).
(Baca Juga: Sampai November 2019, 32 Orang Tewas di Tol Cipali Akibat Hal Ini)
Suyitno menyatakan, sebagai operator jalan tol, PT LMS telah melaksanakan rangkaian standar aturan yang ditentukan regulator.
Pelaksanaan pengamanan tol meliputi tali baja atau wire rope sepanjang 18 kilometer yang berfungsi sebagai pemisah pada median jalan, sehingga bisa mengantisipasi kendaraan melintas ke jalur berlawanan.
Pihaknya juga memasang Median Concrete Barier (MCB) hingga di median terbuka sedalam 10 meter.
LMS juga telah memasang garis kejut (rumble dots) dan lampu strobo di beberapa titik yang rawan kecelakaan.
(Baca Juga: Kecelakaan Maut Kerap Terjadi di Tol Cipali, Pengelola Siap Terapkan Ini!)
Kedua benda tersebut berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi saat berkendara di jalan tol.
Pemasangan tali baja, garis kejut, dan lampu strobo merupakan upaya LMS dalam aspek teknis untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan tol.
"Tol Cipali sudah melalui tahap sekaligus memenuhi standar minimum pelayanan (SPM) persyaratan sesuai ketentuan regulator BPJT," tegasnya.
Ke depan, Tol Cipali akan ditambah lajurnya dari saat ini yang 2-2 akan menjadi 3-3.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 80 Persen Kecelakaan di Tol Cipali Gara-gara Human Error, Lajur Tol Cipali Akan Ditambah
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribunjabar.id |
KOMENTAR