“Di luar negeri banyak terowongan-terowongan lurus panjang yang menembus gunung, dibuat variatif dengan menggunakan lampu yang berbeda, ini bertujuan untuk menjaga driver tetap fokus,” katanya.
Lalu bagaimana caranya biar enggak kena sindrom highway hypnosis ini?
Mengutip dari wheelzine.com, ada beberapa trik sederhana biar kamu enggak cepat ngeblank gara-gara highway hypnosis.
Kalau kamu naik mobil bersama orang lain, usahakan tetap aktif berkomunikasi tiap beberapa menit namun jangan sampai juga komunikasi kamu jadi bikin enggak fokus mengemudi.
Cukup lakukan perbincangan sederhana saja agar tidak merasa bosan.
Selain itu lakukan gerakan seperti mengatur posisi duduk beberapa menit sekali agar badan tidak kaku.
Lalu usahakan jangan makan terlalu berat sebelum mengemudi karena akan membuat cepat mengantuk dan membuat kamu cepat terkena highway hypnosis.
Makan secukupnya saja karena ternyata rasa lapar bisa membuat kamu sedikit terjaga, malah kalau beneran lapar akan memaksa kamu untuk berhenti sejenak di rest area untuk beristirahat.
Lalu saat berkendara jangan fokuskan pandangan pada satu titik karena akan mengakibatkan efek tunnel vision yakni hanya fokus ke satu arah dan bikin kamu enggak awas, selalu fokus pada keadaan sekitar kendaraan.
Kalau kebosanan sudah tak bisa dilawan lagi, jangan malas untuk berhenti sejenak di rest area dan keluar dari kendaraan. Berjalan kaki sekitar 10-15 menit baru lanjutkan perjalanan lagi.
Rasa bosan dan mengantuk yang mengarah ke sindrom highway hypnosis ini juga bisa muncul karena pertanda otak kamu kekurangan oksigen, solusinya bisa matikan AC dan buka jendela kendaraan agar angin segar bisa masuk.
Satu hal lagi, pastikan juga kamu sudah tidur cukup selama 7-8 jam sebelum berkendara jarak jauh.
Karena semua trik mengatasi highway hypnosis di atas jelas akan percuma kalau kamu habis begadang, ya jelas obat ngantuknya cuma tidur tuh!
Nah coba dipraktikin saja nih triknya buat kamu yang mau melakukan perjalanan panjang. Semoga selamat sampai di tujuan ya!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Wheelzine.com |
KOMENTAR