"Waktu itu Hendriansyah pindah tim, bukan di pabrikan lagi dan motornya pakai teknologi YY Pang Malaysia terus dia bisa menang lagi dari saya di awal seri," ungkap Jayadi.
"Lalu akhirnya bos tim saya juga bikin juga ke Malaysia saya bisa menang dari dia dan lagi-lagi poin saya gak bisa ngejar Hendriansyah," tambahnya.
Baru pada tahun 2002, Jayadi merasakan juara nasional mengalahkan Hendriansyah dengan motor Honda Tena.
(Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Helm yang Dipakai Pembalap F1 dan MotoGP)
"Baru mulai tahun 2002 lah, saya bisa juara nasional beberapa kali mengalahkan Hendriansyah saat pakai motor Honda Tena," tutur Jayadi.
Secara riding skill menurut Jayadi, ia dan Hendriansyah setara, hanya manajemen tim dan teknologinya jadi kelebihannya.
"Hendriansyah ini bisa lihat peluang, motor mana yang lebih perform sudah itu manajemen timnya baik. Kalau skill sih setara saya yakin itu," paparnya.
Jayadi menambahkan, Hendriansyah sendiri mengakui kalau ia adalah rival terberatnya.
"Kita sama-sama mengakui lah sebagai rival terberat, tapi persaingan cuma di arena balap di luar itu kita seperti teman dan bahkan kita pernah satu team," tutup Jayadi.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR