Ini karena panas sangat tinggi ini membuat komponen internal mesin seperti piston, setang piston, dan klep mengalami pemuaian.
Ketika memuai ini komponen internal mesin berubah bentuk dan ukuran menjadi lebih besar.
(Baca Juga: Ini Penyebab Kipas Radiator Tak Berfungsi, Yuk Cegah Sebelum Overheat)
Perubahan tersebut bisa menyebabkan proses kerja komponen terganggu dan bahkan terhenti sama sekali (macet).
Soalnya, celah antar komponen internal mesin sangat tipis sekali, jadi bila piston memuai atau ukurannya membesar bisa membuatnya macet atau tidak bisa bergerak.
Bahkan dalam beberapa kasus, overheat juga bisa menjadi pemicu kebakaran pada mesin mobil.
Misalnya overheat terjadi akibat kebocoran cairan pendingin mesin (radiator coolant).
"Cairan coolant memiliki kandungan kimia yang mudah terbakar bila terjadi kontak dengan api," buka Hary, Technical Support PT Toyota-Astra Motor saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Mobil Eropa Lebih Mudah Mengalami Overheat?)
Prinsipnya mirip dengan kebocoran pada saluran bahan bakar, bila terjadi kebocoran maka akan menimbulkan uap.
Bedanya, uap dari cairan coolant radiator menjadi zat penghantar mudah terbakar bila suhu cairan tinggi.
"Bisa terjadi akibat dari misalkan tutup radiator yang rusak atau slang radiator yang sudah getas, karena posisinya dekat dengan area mesin yang cenderung panas," jelas Hary.
Jika terjadi kebocoran, uap dari cairan coolant radiator keluar dan terjadi kontak dari panas area mesin yang menyebabkan munculnya api dan terjadi kebakaran.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR