Selain itu, pemasangan CCTV ini juga agar keamanan seluruh kota bisa maksimal, tidak hanya mengandalkan petugas linmas.
"Sekarang sedang kita setting, peralatannya mahal. Tapi kita sedang siapkan untuk server dan lain-lain. Insya Allah, November sudah siap," jelasnya.
Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad sebelumnya telah memaparkan rencana ini untuk menekan angka kecelakaan di Surabaya.
Irvan mengungkapkan, jumlah kecelakaan di Surabaya akibat melanggar lalu lintas dalam dua tahun terakhir terus mengalami penurunan.
(Baca Juga: Produk Fashion Ini Bisa Bikin Kamu 'Kebal' dari CCTV E-Tilang)
Data tahun 2016 tercatat angka pelanggar lalu lintas 1.126, dengan perincian korban meninggal dunia 219, luka berat 148, dan luka ringan 1.155.
Sedangkan tahun 2017, jumlah kecelakaan mencapai 1.349, korban meninggal dunia 176, luka berat 143, dan luka ringan 1.435.
“Sementara tahun 2018, angka kecelakaan mencapai 1.191, dengan rincian korban meninggal dunia 181, luka berat 176, dan luka ringan 1.259,” paparnya.
Pihaknya memastikan akan terus gencar melakukan berbagai upaya menekan angka pelanggaran lalu lintas.
Salah satunya mengoptimalkan pengawasan pengendara melalui CCTV ini, hingga operasi gabungan bersama jajaran kepolisian dan TNI.
“Kita akan terus menambah tiap tahun CCTV baik face recognition maupun e-tilang. Ini tidak hanya berfungsi untuk pengawasan terhadap pelanggar lalu lintas, tapi juga safe city,” pungkasnya.
Artikel ini dikutip dari surya.co.id dengan judul Surabaya Bakal Punya 1.480 CCTV Berteknologi Pengenal Wajah, Risma Ingin Maksimalkan Keamanan Kota
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR