"Beberapa merek lain mensuplai truk untuk berbagai macam kategori tapi beda production line, ada kekhususan. Misalnya untuk militer dia bikin di production line tertentu, untuk passanger lain. Kalau di Kamaz tidak, dia punya satu production line bahwa ini adalah truk yang akan dipakai untuk domestik atau militer. Cuma beda setelah jadi kalau untuk militer nanti dilengkapi peralatan militer, tapi basis strukturnya itu sama," terang Vavioza soal Kamaz.
Hal inilah yang meyakinkan PBT sehingga pada awal pertengahan tahun 2018 resmi menjadi pemegang kedistributoran Kamaz di Indonesia.
"Kamaz disini tidak sekadar ingin jualan. Mereka juga bangun aftersales dan bikin perusahaan di indonesia, Kamaz Truck Indonesia (KTI) dengan kantor di Mega Kuningan sebagai wujud keseriusan. Kami dan KTI juga sudah membicarakan membangun infrastruktur sebagai fasilitas perakitan" tandas Vavioza lagi.
"Dengan begitu harapannya truk kita bisa lebih bersaing nantinya terutama di soal harga," tutup Vavioza.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR