Karena uang yang dikeluarkan oleh konsumen nantinya tidaklah sedikit. Dikhawatirkan mereka kecewa, tanpa ada komitmen dan kepastian yang jelas dari merek tersebut.
"Karena ini kan menyangkut suatu pelayanan kepada konsumen, karena kita khawatir kalau konsumen itu nanti komplain," kata Henry lagi.
"Kan harga mobil tak murah, bukan Rp 20 jutaan dan memang perlu suatu kajian. Jadi ada etis binisnya, jangan hanya cari untungnya saja tapi bikin orang sengsara, apalagi otomotif tak gampang," sambungnya.
Meski begitu, Henry mengaku tidak menutup kemungkinan nantinya untuk membuka peluang menjadi mitra dealer Esemka.
(Baca Juga: Mitsubishi Tebar Pesona dengan Dealer Terbarunya di Banjarbaru, Mampu Pebaiki Hingga 40 Kendaraan Per Hari)
"Ya, semuanya itu enggak ada yang absolut sekarang. Kami harus hati-hati, kami enggak ingin konsumen komplain gimana-gimana. Kami kan distributornya dan tanggung jawabnya bagaimana," papar Henry.
"Paling tidak, tahu komitmen Esemka dahulu. Seperti yang saya bilang gitu teknologinya dari mana, kan gitu. Karena yang berhubungan langsung dengan konsumen adalah dealer-nya, jadi harus hati-hati," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR