Selama seminggu ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah PKU Gombong di Kebumen kemudian dialihkan ke Rumah Sakit Hermina di Bekasi. Hampir dua bulan Eko harus memulihkan keadaannya itu.
"Sempat dirawat di rumah sakit Kebumen, tapi karena infeksi di sisa tangan saya, akhirnya saat dipindahkan ke Bekasi dirawat lagi," bebernya.
Kegundahan tak menyelimuti diri Eko tatkala ia hanya bertangan satu. Bahkan, ia mengaku tak mengalami masa depresi dengan keadaannya saat ini. Tak ada raut wajah penyesalan yang ditunjukkan saat mengenang peristiwa itu.
Meski bertangan satu, Eko tetap menjalani hidup dengan mendaftarkan diri ke perusahaan aplikasi Gojek. Sebelumnya, ia sudah bekerja di perusahaan aplikasi Uber.
(Baca Juga: Driver Ojek Online Sudah Bisa Ngetem di Terminal Tirtonadi Solo, Sempat Diskusi Alot, Ojek Pangkalan Akhirnya Sepakat)
Namun saat perusahaan itu melebur ke dalam Grab, Eko memilih Gojek yang menerima kondisi dirinya saat ini.
"Hanya tiga hari proses akhirnya saya diterima di Gojek. Dari sana saya ditawarkan bekerja di jasa daring antar barang," terangnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, keyakinan diri Eko semakin bertambah. Ia pun telah seminggu mengantarkan penumpang ke sejumlah tempat.
"Saat nganter customer paling pada nanya, kok bisa? Enggak apa-apa hanya tangan satu? Ya tapi saya juga suka disemangatin meski begini," tuturnya sembari menunjukkan komentar penumpang di ponselnya.
Kala di jalan raya, Eko juga sempat beberapa kali jatuh saat posisi sedang macet. Bukan karena ia melaju dengan kecepatan tinggi melainkan Eko harus fokus menahan beban dari kedua kakinya saat berkendara motor.
"Kaki saya suka pegel kan, enggak sengaja jatuh motornya pas kondisi lagi macet karena enggak kuat nahan beban," tuturnya.
Di kedua sisi motor Honda Vario milik Eko terpasang boks yang ditempeli stiker bertuliskan pendekar tangan satu dengan dan stiker bertuliskan "Driver Ini Hanya Memiliki Satu Tangan" dan beberapa stiker klub motor yang diikuti Eko.
Tulisan itu, lanjut Eko, terinspirasi dari pendekar tangan satu bernama Yoko, tokoh pendekar dalam film Mandarin berjudul pendekar Rajawali yang sempat digemari era 90-an itu.
"Buat motivasi diri juga sama kayak Yoko tangan satu. Banyak temen yang mengamini saya juga sebagai pendekar tangan satu di jalan raya," ujarnya seraya berseloroh.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Driver Ojek Online Bertangan Satu Ini Jadi Inspirasi di Medsos: Saya Tidak Minder, Terpenting Usaha
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jakarta |
KOMENTAR