Mulai dari pengelasan hingga merangkai dan merakit semua dikerjakan dari nol.
"Proses pembuatannya dilakukan oleh 4 tim yang berjumlah 8 siswa dan dibantu oleh dua instruktur yang kurang lebihnya menghabiskan waktu sekira 4 bulan," katanya.
Ide awal pembuatan prototype mobil tenaga surya muncul dari guru mereka, yang kemudian para siswa juga ikut aktif dan berinovasi.
Namun demikian, Achmad beserta rekan-rekanya mengaku mendapatkan berbagai macam kesulitan dalam pembuatan, Molisma ini.
(Baca Juga: Bisnis Oli Pasca Perpres Mobil Listrik? Ini Kata Pedagang Oli)
"Kesulitan pasti ada, banyak malahan. Contohnya adalah komponen-komponen mulai dari pemotongan besinya semua manual, semua dilakukan sendiri," imbuhnya.
Edi Purwanto, selaku Kepala Jurusan Teknik Otomotif, SMK Ma'arif NU 1 Sumpiuh mengatakan, biaya pembuatan prototype mobil listrik tersebut menelan biaya senilai Rp 35 juta.
"Jika ditotal proyek tersebut itu adalah senilai Rp 35 juta ini dilakukan di luar jam kerja. Dikerjakan pada saat siswa sepulang sekolah dengan durasi setiap harinya tiga jam selama 4 bulan," katanya.
Edi menjelaskan, spesifikasi teknis prototype mobil listrik 'Molisma' ini menggunakan dinamo BL DC. Jenis dinamo terbaru yang bisa memenuhi elektrik untuk mobil listrik dengan kapasitas 3.000 Watt.
(Baca Juga: Perpres Kendaraan Listrik Ditandatangani, Kapan Wuling Siap Jual Mobil Listrik?)
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jateng |
KOMENTAR