"Problem di kita itu mobil dengan tonase besar itu rata-rata usianya tua. Kemudian sopirnya sering kelelahan karena jarak tempuh atau kerja target. Pasti problemnya mobil mundur, dan itu rata-rata truk," ujarnya.
Sebelum-sebelumnya pemisahan kendaraan dengan tonase besar sudah ada di Tol Cipularang namun hanya sebuah tulisan saja.
Dengan adanya kejadian ini seharusnya harus ada pemisah yang tegas bukan hanya melalui tulisan semata.
Dedi menyarankan agar adanya pagar pembatas besi untuk memisahkan kendaraan muatan besar dengan kendaraan kecil.
(Baca Juga: Begini Kronologi dan Dugaan Penyebab Kecelakaan Beruntun Yang Melibatkan 21 Kendaraan di Tol Cipularang KM 91)
Menurutnya jika himbauan pemisahan jalur hanya melalui tulisan saja pengendara sering mengacuhkannya.
Dengan kejadian tabrakan karambol yang melibatkan 21 kendaraan, yang mana empat diantaranya terbakar serta memakan delapan korban jiwa, harusnya menjadi momentum pengelola.
Mereka harus bergerak cepat untuk menghindari kejadian semacam ini agar tidak terjadi lagi kedepannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eks Bupati Purwakarta: Jalur Truk dan Minibus di Tol Cipularang Harus Dipisah"
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR