"Yang bahaya itu ketika ngebulnya hanya saat digeber atau RPM tinggi saja. Jadinya banyak yang enggak sadar. Mesin bisa tiba-tiba jebol," ujar Atto, panggilan akrabnya.
2. Tarikan Loyo
Enggak cuma kapasitas oli saja yang cepat berkurang, efek negatif ring piston lemah menyebabkan tarikan loyo.
"Salah satu fungsi ring piston itu menjaga kompresi di dalam ruang bakar," jelas Atto.
(Baca Juga: Pilih Bore Up Atau Ganti Knalpot? Peningkatan Tenaga Lebih Besar Mana?)
"Kalau ringnya sudah lemah, ring piston bisa membocorkan kompresi, hasilnya tarikan motor jadi loyo," jelasnya.
Kalau sudah begitu mau enggak mau harus ganti ring pistonnya.
3. Oli Terkontaminasi Oleh Bensin
Selain volume oli cepat berkurang dan tarikan loyo, ring piston lemah bisa menyebabkan oli terkontaminasi oleh bensin.
Dampak atau efek terakhir itu sayangnya enggak banyak bikers yang sadar.
(Baca Juga: Berniat Upgrade Rem Honda ADV150 Pakai Paket RCB? Segini Biayanya)
"Membiarkan ring piston lemah itu selain membocorkan kompresi juga menyebabkan masuknya bensin ke dalam penampung oli di crankcase," jelas Atto.
Gejala yang disebut juga sebagai Fuel Dilution (FD) ini ditandai dengan pekatnya bau dan warna bensin di oli.
FD diperparah ketika bikers menggunakan bensin yang oktannya lebih tinggi dari yang dibutuhkan mesinnya.
"Sisa bensin yang enggak ke bakar bisa menyelinap ke ruang bakar dan mencemari oli. Sudah pasti oli akan encer kalau kena bensin," kata Atto.
(Baca Juga: Dua Trik Jitu Ini Bisa Mencegah Gejala Overheat di Yamaha Mio M3)
"Kalau sudah begitu, oli sudah enggak maksimal untuk melumasi mesin," pungkasnya.
Efek negatif di atas kalau dibiarkan sudah tentu akan merusak mesin motor.
Sebaiknya jika menemukan gejala di atas langsung ganti ring piston.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR