Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sistem Pengereman Truk Minim Risiko Blong, Kenapa Masih Kerap Terjadi?

Taufan Rizaldy Putra - Selasa, 3 September 2019 | 17:23 WIB
Insiden tabrakan karambol di Tol Cipularang akibat rem truk yang disebut blong.
Insiden tabrakan karambol di Tol Cipularang akibat rem truk yang disebut blong.

Pastinya, kekuatan kaki enggak bakal cukup kalau hanya mengandalkan booster layaknya mobil konvensional.

Ilustrasi rem mobil konvensional
Ilustrasi rem mobil konvensional

(Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Begini Posisi Kaki Saat Mengerem)

Maka dari itu, pada mesin terdapat kompresor yang berguna untuk membangkitkan udara bertekanan, yang kemudian disimpan dalam tangki khusus.

Beda dengan zat cair yang akan menghasilkan tekanan yang sama ke segala arah, udara mempunyai sifat bisa dikompresi.

Maka, tangki tersebut menjaga udara tetap di tekanan tertentu agar dapat bekerja.

Nah, kalau full air system, minyak rem sudah ditinggalkan.

Gantinya, seluruh sistem pengereman mengandalkan udara bertekanan untuk mendorong kampas rem.

Ilustrasi sistem pengereman udara truk dan bus.
Istimewa
Ilustrasi sistem pengereman udara truk dan bus.

Karena bentuk batang pendorongnya seperti huruf S, maka disebut juga S-cam.

Editor : Dwi Wahyu R.
Sumber : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa