GridOto.com - Pasang knalpot racing adalah cara simpel dongkrak performa motor.
Cukup ganti knalpot standarnya dengan knalpot racing, peningkatan tenaganya bisa dirasakan.
Tapi ada beberapa motor yang ganti knalpot malah nembak-nembak.
Enggak usah khawatir, ini penyebabnya knalpot racing nembak-nembak.
(Baca Juga: Awas! Jangan Sembarangan Membersihkan Cairan Bekas Gurah Mesin)
SAS/AIS
Knalpot racing nembak bisa disebabkan oleh Secondary Air System (SAS) atau biasa dikenal juga sebagai Air Induction System (AIS).
SAS atau AIS berfungsi untuk menyuntikan udara segara ke dalam gas buang.
Tujuannya agar emisi gas buang yang dikeluarkan oleh motor rendah.
Tapi seringkali udara yang disuntikan SAS atau ASI mengacaukan gas balik dari knalpot racing.
(Baca Juga: Berapa Biaya Paket Gurah Mesin Motor? Bervariasi Tergantung Mesin!)
"Debit udara yang disuntikan gas buang oleh AIS atau SAS itu yang enggak bisa diatur, sehingga bertabrakan dengan gas buang. Itu yang bikin terdengar letupan (nembak)," kata Koko Adyaksa, manager Sportisi Motorsport kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
Solusinya biasanya bengkel akan menyumbat jalur AIS atau SAS
Bensin Terlalu Irit
Penyebabnya knalpot racing nembak selanjutnya bisa disebabkan bensin terlalu irit.
Buat motor injeksi, ECU berperan penting mengatur debit udara dan bensin yang masuk ke ruang bakar.
(Baca Juga: Cairan Hasil Gurah Mesin Motor Injeksi, Masuk Bening Eh Keluar Kopi!)
"Saat ganti knalpot racing sebenarnya ada penyesuaian, terutama di campuran bensin dan bahan bakar," ujar Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara Racing kepada GridOto.com.
Namun sayangnya ECU bawaan motor enggak bisa utak-atik.
Terutama untuk menyesuaiakan rasio percampuran bahan bakar dengan udara (Air Fuel Ratio/AFR).
Tapi enggak usah khawatir, solusinya bisa pasang perangkat elektronik berikut ini.
(Baca Juga: Tangki RE Himalayan Kemasukan Air, Kata Pengguna Ini Penyebabnya)
"Kalau ECU enggak bisa disetting AFR, bisa pasang Piggyback," ujar bos Kawahara Racing yang menawarkan banyak jenis knalpot racing ini.
Sesuai dengan namanya, Piggyback atau dikenal juga sebagai manipulator, "memanipulasi" data yang dikirimkan oleh sensor-sensor di motor injeksi ke ECU.
"Sehingga campuran udara dengan bahan bakar bisa diatur," pungkas pria yang tokonya terletak di jalan Cendrawasih Raya, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten ini.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR