GridOto.com - Beberapa waktu lalu, Johann Zarco memilih memutus kontraknya dengan KTM yang seharusnya berakhir usai MotoGP 2020.
Keputusan itu membuatnya harus kehilangan tempat di MotoGP, karena hampir semua kursi pembalap sudah penuh.
Cuma tersisa 1 kursi milik Takaaki Nakagami di tim LCR Honda, yang tampak mustahil juga direbut oleh Johann Zarco.
Opsi jadi test rider salah 1 tim atau kembali ke Moto2 tampaknya jadi yang terbaik buat Johann Zarco dibanding balapan di ajang lain seperti World Superbike.
(Baca Juga: Suka Sirkuit Silverstone, Valentino Rossi Optimis Tampil di MotoGP Inggris)
Johann Zarco memilih jadi test rider karena ingin tetap dengan di ajang MotoGP.
Zarco berharap bisa come back ke kelas premier MotoGP di musim selanjutnya lagi.
Dengan tetap mengendarai motor MotoGP akan membuat feelingnya ke motor prototipe tetap terjaga.
"Untuk menjaga feeling terbaik di MotoGP sepertinya jadi test rider," kata Zarco dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Untuk tetap berhubungan dengan motor MotoGP, dan melakukan banyak lap dengan motor MotoGP untuk mempersiapkan pikiranku dan tubuhku di level tertinggi, dan itu adalah salah 1 opsi terbaik," sambungnya.
Sambil jadi test rider, Zarco akan melihat peluang untuk kembali.
(Baca Juga: Alvaro Bautista Tinggalkan Ducati Demi Honda, Siapa Penggantinya?)
Tapi, ada hal buruk jika Zarco memutuskan jadi test rider.
Jadi test rider akan berpeluang membuat kemampuannya menurun sebagai pembalap reguler, dari segi stamina, mental, maupun skill.
"Pertanyaan yang ada di benakku, jika tidak balapan dalam 20 balapan di 1 musim, akankah aku kehilangan kecepatanku atau tidak?," ungkap Zarco.
Jadi test rider hanya membuat Zarco bisa ikut dalam beberapa balapan saja.
Itu kelemahan jadi test rider.
Makanya ada opsi lain, yakni di Moto2.
Apalagi Moto2 sekarang juga cukup mirip dengan MotoGP yang punya perangkat elektronik rumit dan sebagainya.
"Itu salah 1 kemungkinan. Kupikir balik ke Moto2, dari segi olahraga adalah solusi yang tidak buruk karena tetap memberiku peluang, terutama dengan tim bagus, agar memberiku yang terbaik dan target gelar juara dunia yang akan menolongku di level performa tinggi," kata Zarco.
(Baca Juga: Jakarta Mau Gelar Balap Formula E? Harus Bangun Sirkuit Jalanan dan Ini Syarat-syaratnya!)
"Ke Superbike bisa jadi opsi, tapi kupikir yang terbaik adalah tetap dekat di podium MotoGP adalah tetap di paddock tim MotoGP, termasuk jika aku ke Moto2," tuntasnya.
Sekarang banyak tim Moto2 yang masih belum mendapat pembalapnya untuk musim depan, termasuk beberapa tim papan atas.
Untuk test rider, Yamaha sepertinya jadi peluang bagus buat Zarco terutama menyusul kabar Jonas Folger yang akan mengundurkan diri dari jabatan test rider Yamaha.
Pengalaman Zarco di Yamaha akan jadi poin bagus.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR