GridOto.com - Mungkin banyak yang merasa saat berada di belakang mobil mata terasa pedih.
Eits, ternyata mata yang pedih bukan karena melihat mantan pacar jalan sama orang lain di depan lho.
Ternyata penyebab mata pedih itu dikarenakan emisi gas buang mobil itu sendiri.
Yap, gas buang Hidrokarbon atau bahasa kimianya (HC) yang dikeluarkan oleh knalpot mobil menjadi biang keladinya.
Seyawa hidrokarbon bisa tercipta dari hasil pembakaran gas buang kendaraan bermotor.
(Baca Juga: Parameter Ini yang Dibaca Saat Melakukan Uji Emisi Gas Buang)
Pembakaran di ruang bakar yang tidak sempurna atau tidak semuanya terbakar dengan tuntas akan menghasilkan kadar hidrokarbon yang tinggi.
"Semakin tinggi kadar hidrokarbon pada mobil, maka saat berada di belakang mobil mata akan pedih. Karena mata sensitif terhadap kadar hidrokarbon," ucap Rendi Cristian Darmawan kepala mekanik Nawilis yang berada di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan saat melakukan uji emisi gas buang.
Karena proses pembakaran pada ruang bakar tidak terjadi sempurna, hal tersebut juga menjadi indikasi bahwa mobil dalam keadaan tidak sehat.
Kadar hidrokarbon yang menjadi ambang batas di Indonesia adalah 200 ppm volume.
Bila terlalu tinggi atau di atas 200 ppm volume di setiap mobil maka mata orang yang berada di belakangnya pun bisa pedih bahkan mengeluarkan air mata bila kadarnya terlalu tinggi.
(Baca Juga: Pahami, Begini Cara Gampang Membaca Hasil Uji Emisi Gas Buang)
"Selain itu juga bisa dipastikan mobil tersebut tidak lulus uji emisi gas buang," tambah Rendi.
Kadar hidrokarbon akan mencemari udara dan menjadikan udara tidak sehat.
Bila dikutip dari banyak sumber, bila orang banyak menghirup kadar hidrokarbon maka bisa membuat paru-paru menjadi luka bahkan menimbulkan sel-sel kanker.
Bagaimana sob, bahaya kan!
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR