Di pabrik baterai, elektroda ini datang dalam gulungan besar yang kemudian dipotong-potong menjadi lembaran-lembaran kecil.
Setelah dipotong, lembaran elektroda dikeringkan menggunakan suhu yang sangat tinggi.
(Baca Juga: Perbedaan Mobil Listrik dengan Mobil Hidrogen, Yang Belum Tahu Masuk )
Lembaran-lembaran kecil elektroda telah kering kemudian disusun oleh robot menjadi sel atau inti baterai.
Susunannya: elektroda positif (+), lalu separator, dan elektroda negatif (-).
Lembaran-lembaran tersebut disatukan dan di-seal menggunalan material aluminium foil agar aman.
Tahap selanjutnya adalah injeksi cairan elektrolit ke sel baterai.
Cairan elektrolit ini yang membuat ion bisa bergerak dari elektroda positif ke negatif.
(Baca Juga: Ini Dia Jenis Baterai yang Dipakai di Mobil Listrik, Check This Out)
Habis itu sel baterai didiamkan beberapa waktu agar proses kimia terjadi dengan sempurna, baru kemudian di-charge hingga maksimal.
Sel baterai yang sudah di-charge kemudian ditumpuk dan digabungkan jadi satu dalam sebuah modul dari pelat besi.
Jumlah sel baterai yang dipakai dalam satu modul berbeda-beda di setiap mobil.
Jumlah modul baterai yang digunakan mobil listrik berbeda-beda.
Buat contoh Nissan Leaf itu satu modul itu terdiri dari 4 sel baterai dan untuk satu mobil dipakai 48 modul baterai lithium-ion.
Sementara Tesla Model 3 cuma pakai 3 modul baterai yang total terdiri dari 2.170 sel baterai.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR