"Ketika jadi sopir bus bapak pernah mengobati bosnya dan berhasil, kebetulan kakek saya di kampung juga bisa mengobati patah tulang ini. Dan dari situ dari mulut ke mulut akhirnya bapak mendirikan klinik ini."
Seri menjelaskan, dalam sehari jumlah pasien yang datang ke klinik ini bisa 100 orang dan klinik ini buka setiap hari.
"Jumlah pasien bisa 100 orang, setiap hari kami buka dari jam 7 pagi sampai 11 malam," kata Seri.
Seri mengungkapkan, jika mengalami jatuh atau kecelakaan dari kendaraan bermotor sebaiknya mengecek dahulu ke rumah sakit.
(Baca Juga: Blak-blakan Teng Herry: Gak Perlu Action Cam Lagi, DVR Untuk Motor Sudah Ada)
"Memang dari keseleo hingga patah tulang bisa kami obati, namun korban kecelakaan sebaiknya mengecek dulu ke rumah sakit karena dikhawatirkan ada luka dalam karena kami hanya mengobati bagian tulangnya saja," papar Seri.
Seri menambahkan, jadi jika korban jatuh dari motor hanya keseleo atau patah tulang tanpa ada bagian yang mengalami luka pendarahan bisa ditangani di Panti Pengobatan Guru Singa.
Penamaan klinik ini ternyata diambil dari nama Gurusinga yakni marga batak di Karo Sumatera Utara, yang merupakan daerah asal pendiri klinik tersebut.
klinik ini juga menghidupi lingkungan sekitar, sampai-sampai gang tempat klinik dinamakan gang Guru Singa oleh masyarakat.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR