"Karena pasar di Eropa sudah mentok atau mature. Jadi kalau mereka secara global mau nambah volume, ya di Asia Pasifik," imbuhnya.
(Baca Juga: Bangku Baris Ketiga Renault Triber Bisa Dicopot Semua, Buat Apa?)
Maka dari itu, Davy juga menjelaskan baik produk maupun komponennya harus sesuai harganya, agar bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Percuma dong masukin Triber dengan harga yang terjangkau, tapi harga komponennya mahal, sama aja bohong," ungkap Davy.
"Enggak bisa, karena orang Indonesia sudah pintar," sambungnya.
Bahkan, Davy juga mengklaim harga dari sparepart dari Triber ini lebih terjangkau, jika dibandingkan kompetiornya saat ini yang berada di segmen LCGC dan LMPV.
"Kalau sparepart Triber, menurut saya sih jika dibandingkan dengan kompetitor lebih murah," ujar Davy lagi.
"Tapi ada satu yang musti di cek yaitu busi, kalau busi untuk kompetitor itu Rp 40 ribu dan busi gue (Triber) Rp 120 ribu. Tapi empat kali mereka ganti, Triber ini hanya sekali ganti karena iridium," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR