Listrik DC yang disimpan di baterai dialirkan ke inverter atau controller untuk diubah menjadi listrik AC.
Listrik AC ini yang kemudian digunakan menggerakan motor listrik (induction motor) untuk memutar roda mobil.
(Baca Juga: Mobil Listrik dan Mobil Bensin, Apa Saja Sih Perbedaannya, Say?)
Kalau mobil hybrid itu memiliki 2 buah mesin, yaitu mesin bakar dan motor listrik.
Kedua mesin ini bekerja sama untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar terbaik.
Bahkan ada beberapa kondisi dimana mesin bensin mati dan hanya mengandalkan listrik dari baterai.
Baterai di mobil listrik hanya diisi dengan menangkap energi kinetik dari proses pengereman dan pasokan listrik langsung mesin bakar.
Jadi baterai mobil hybrid tidak bisa diisi menggunakan sumber listrik eksternal seperti charging station.
(Baca Juga: Mobil Listrik DFSK Glory E3 Diklaim Bisa Aman Lewati Banjir Karena Ini)
Contoh mobil hybrid yang dijual di Indonesia adalah Toyota Camry Hybrid, Toyota Alphard Hybrid, dan Toyota Prius Hybrid.
Kalau mobil hybrid baterainya bisa diisi melalui sumber listrik eksternal seperti listrik di rumah dan kantor umumnya disebut Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Kalau mobil PHEV yang dijual di Indonesia adalah Mitsubishi Outlander PHEV dan Mercedes-Benz E 350 e.
Jadi sekarang sudah paham ya perbedaan antara mobil listrik dengan mobil hybrid.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR