Kejadian yang terjadi pada Juan bisa juga akibat sebuah slip pada kerja otaknya.
Seseorang jika melakukan hal secara rutin tentu akan membuat otak terbiasa dengan hal tersebut.
Sehingga otak seperti masuk pada mode autopilot.
Adanya glitch atau slip pada memori kemungkinan terjadi, namun menjadi acuh karena kebiasaan tersebut.
(Baca Juga: Sedih! 2 Balita Tewas Terkunci Dalam Mobil 2 Jam di Purwakarta)
Tentu banyak aspek dari para hakim menentukan apakah kasus itu benar merupakan suatu ketidak sengajaan, atau memang dengan tujuan yang terselubung.
Terlepas dari kasus meninggalkan anak di dalam mobil yang terkunci, apalagi dalam waktu yang lama tentu berbahaya.
Karena hal tersebut dapat merenggut nyawa dari seseorang yang kita sayangi seperti anak kita.
Maka dari itu hampir semua automaker gencar membuat dan menyematkan fitur guna menghindari hal semacam itu terulang kembali.
(Baca Juga: Tujuh Yellow Box Baru di Jaktim Hindari Persimpangan Terkunci )
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | nytimes.com,backseatbabyalarm.com |
KOMENTAR