"Ini momen luar biasa dalam hidupku selama bertahun-tahun ini. Akhirnya terealisasi di hidupku, karena beberapa tahun ini jadi masa sulit dalam hidupku," kata Kvyat dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Aku pernah mikir F1 mungkin terlalu berat untukku. Mungkin di pikiranku, podium tidak akan pernah kuraih lagi," jelas Kvyat.
(Baca Juga: Video Detik-detik Insiden MotoPrix Riau yang Menewaskan Pembalap Arif Murizal)
Dalam karir F1-nya, Kvyat pernah 2 kali meraih podium.
Pertama saat F1 Hongaria 2015 dan F1 China 2016 saat membela tim Red Bull.
Setelah itu Kvyat harus menghadapi kenyataan pahit diturunkan posisinya ke tim Toro Rosso bahkan dipecat di pertengahan 2017.
"Tapi hidup ini membuktikan jika kau bekerja keras dan pantang menyerah, semua bisa terjadi. Inilah yang terjadi padaku. Bahkan balapannya sulit buat semua orang, aku tetap bisa menjaganya dan terjadilah," jelas Kvyat.
Raihan ini pastinya membuat petinggi Red Bull mulai putar otak.
Saat ini Red Bull Racing hanya mengandalkan Max Verstappen untuk mendulang poin banyak di F1 2019.
Red Bull mungkin akan menukar Kvyat dengan Gasly, terutama jika ingin merebut posisi ke-2 konstruktor dari tangan Ferrari.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR