Syarat kedua adalah melepas sistem penggerak 4 roda dan menggantinya menjadi 2 roda (2 WD).
Struktur pajak mobil kita memang masih membebankan pajak lebih besar untuk gerak 4 roda.
Ini juga masih kendala. Meski bukan hal sulit buat para insinyur Jepang, nyatanya versi 2WD belum dibuat di Jepang.
Sumber di SIS menyebut membuat versi 4WD menjadi 2WD perlu kerja tambahan. Memang sejak awal Jimny tak dirancang buat 2WD.
Lain kata jika regulasi baru jadi diberlakukan sehingga pajak kendaraan 4WD dihapuskan.
Meski begitu, penambahan varian 2WD juga bisa mereduksi harga. Konsumen diberikan alternatif dengan harga lebih terjangkau.
Lantas berapa harga yang dirasa layak buat sebuah Jimny? Ini sangat bisa didebat.
Melihat kondisi pasar saat ini bisa jadi Jimny ada di segmen yang mirip dengan low MPV sekelas Toyota Avanza atau Mitsubishi Xpander.
Saya berpendapat harga Rp 200-230 jutaan adalah harga yang pantas untuk versi 2WD-nya. Sedangkan Rp 250-280 jutaan untuk versi 4WD-nya.***
*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di berbagai media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid Otomotif, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini di GridOto.com.
Editor | : | Bimo Aribowo |
KOMENTAR