Lantaran Rizki ogah membayar, satu petugas menawarkan agar mobilnya dibawa ke bengkel Mahri Motor Service yang berlokasi di Jalan TB Simatupang Nomor.
Sayang layanan tersebut juga tak sepenuhnya gratis karena dia diminta membayar Rp 200 ribu ketika tiba bengkel Mahri Motor Service.
"Petugas derek patok tarif, Rp 200.000. Saya sebenarnya ikhlas untuk petugas derek, karena saya juga sudah merasa terbantu dengan layanan," tuturnya.
Rizki kembali mempertanyakan kenapa dia harus membayar kepada petugas, hasilnya petugas derek mengaku dipaksa melakukan pungli karena dipaksa petugas patroli yang sebelumnya mengawal.
(Baca Juga: Parkir Sembarangan di Gianyar Bali, Siap-siap Kendaraan Diderek)
Petugas derek menunjukkan isi pesan Whatsapp yang dikirim petugas patroli agar meminta uang, jika tidak petugas derek bakal dilaporkan ke atasan telah berbuat 'nakal'.
"Jadi mereka yang ditekan, karena sebenarnya mereka mengaku imbalan dari pengguna itu dilarang, apalagi netapin tarif yang jelas-jelas pungli (pungutan liar). Terpaksa saya kasih uangnya," lanjut Rizki.
Menanggapi hal itu, Corporate Communications and Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso meminta maaf.
Heru mengatakan seluruh layanan derek resmi diberikan gratis dan bakal menindak lanjuti keluhan pelayanan yang dilayangkan Rizky.
"Saya akan coba jejaki soal ini ke teman-teman di lapangan, khususnya ke ruas JORR. Kami akan selidiki, kalau ada petugas kami yang tidak disiplin dipastikan akan diberikan pembinaan," kata Heru.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Jasa Derek Mobil Mogok di Tol JORR, Warga Pasar Rebo Jadi Korban Diminta Bayar Rp 700 Ribu
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jakarta |
KOMENTAR