Tapi catatan ini masih harus dilihat lebih dalam karena sebenarnya Quartararo sempat sekali mengalami masalah motor yang membuatnya kehilangan poin berharga, kalau gagal finis karena crash itu hal beda lagi.
Soal kualifikasi, Quartararo unggul dengan mencatatkan 3 kali pole (Jerez, Barcelona, Assen), lalu meraih posisi ke-2 di Mugello dan Sachsenring.
Zarco hanya meraih pole di Assen, dan P2 di Le Mans.
Untuk best lap saat balapan, Quartararo menjadi yang tercepat 2 kali di Qatar dan Prancis, Zarco 1 kali di Qatar.
Sementara untuk catatan waktu setiap sesi (latihan, kualifikasi, warm-up), Quartararo sangat unggul dengan bisa mendominasi 13 sesi, hanya kalah dari Marc Marquez yang meraih 24 sesi.
(Baca Juga: Jakarta Jadi Tuan Rumah di 2020. Ini 3 Hal Yang Bikin Formula E Beda Dari Seri Balap Lainnya!)
Zarco hanya bisa mendominasi 5 sesi selama 2017.
Untuk urusan ini, Quartararo memang agak agresif karena sering memasang ban soft untuk meraih waktu terbaik.
Sementara Zarco lebih konsen ke masalah setup motor, jadi tidak melulu memaksimalkan waktu dengan ban soft.
Keduanya punya keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Johann Zarco debut di MotoGP di usia 26 yang berarti menunjukkan kematangannya bersaing dengan nama-nama besar.
Sementara Fabio Quartararo debut di 20 tahun yang berarti dirinya punya talenta dan prospek cerah ke depannya.
Pada akhirnya, masih banyak variabel yang bisa dibandingkan dari keduanya, kalau menurutmu siapa yang terbaik?
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR