Setelah dicuci, helm sebaiknya jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Pasalnya panas matahari bisa bikin busa helm menyusut, sehingga peredaman benturan ke kepala jadi kurang optimal.
Lebih baik helm dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, atau bisa juga menggunakan hair dryer maupun kipas angin.
(Baca Juga: Ramai Penggunaan Helm Retro Tanpa Kaca, Begini Kata Pakar Keselamatan)
Selain busa dan bagian dalam helm, cangkang atau shell dan kaca juga wajib dibersihkan ya, biar kinclong.
Caranya bisa menggunakan kanebo atau lap halus lainnya.
Apabila terlalu kotor akibat debu atau kotoran lainnya yang menempel, beri sedikit air pada lap yang digunakan.
Usap kaca depan dengan kombinasi kain bersih dengan permukaan lembut (mikrofiber), air hangat, dan sedikit sabun.
Utamakan memakai jari untuk membuang kotoran agar meminimalisasi kemungkinan lecet.
Biarkan kering tanpa alat bantuan.
Kebersihan helm ini penting, karena saat kepala kita mengalami panas, basah dan pengap saat memakai helm, bisa timbul penyakit yang disebut seboroik.
Seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak.
Pada kulit kepala, penyakit ini menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan bersisik.
Makanya, yuk jaga kesehatan dimulai dari langkah kecil mencuci helm.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | kompas,Motorplus Online |
KOMENTAR