Mobil bukanlah konsumsi kebutuhan utama. Jelas paling terasa di pasar mobil mewah. Mercedes-Benz menyebut konsumennya banyak yang menahan pembelian.
“Ada konsumen yang sudah bayar uang muka tapi enggak mau dikirim dulu mobilnya. Alasannya nanti nunggu setelah pilpres aman,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, deputy director sales operations and product management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia di suatu kesempatan.
Tak heran bila penjualan mobil di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 akhir April lalu kurang memuaskan. Banyak yang menahan pembelian jika tak dirasa sangat penting.
Malah ada APM (Agen Pemegang Merek) yang memutuskan mundur dari GIIAS karena evaluasi penjualan di IIMS kurang bagus. Mereka mengalihkan ke kegiatan lain yang dirasa lebih menguntungkan.
Beberapa APM memang mencatat sejarah penjualan di IIMS lebih bagus dari GIIAS. Maka jika jeblok di IIMS duluan, mereka pesimis di GIIAS bisa lebih baik.
Intrik pilpres saat ini sudah selesai. Berbarengan dengan GIIAS yang minggu depan akan dibuka. Hampir semua APM berharap banyak pada kebangkitan kembali penjualan.
Memang secara normatif APM menyebut tidak fokus jualan di pameran. Tapi tidak bisa bohong jika performa penjualan jadi salah satu tolak ukur keberhasilan.
Editor | : | Bimo Aribowo |
KOMENTAR