Ada kalanya Mercedes panik gara-gara Hamilton kelewat batas, misalnya saat mencoba motor Superbike beberapa waktu lalu bersama pembalap Yamaha di trek.
Kala itu Mercedes tidak tahu dan panik ketika mengetahui Hamilton mengalami crash.
Untungnya bukan crash parah.
(Baca Juga: Ingat Marco Melandri? Rival Sekaligus Teman Valentino Rossi Ini Nyatakan Pensiun Sebagai Pembalap)
Wolff juga mengkritik tim-tim yang menjaga terlalu ketat pembalapnya dengan jadwal-jadwal yang harus on time, tidur tepat waktu, dan lainnya.
"Aku sudah merasakan sejak awal bahwa memberinya ruang untuk menyalurkan hobinya, kami dapat mengeksplorasi performanya di atas trek," jelas Wolff.
"Aku punya feeling dia harus menyingkirkan urusan trek ketika di luar, jika dia bisa ke fashion show yang menariknya, atau merekam musik, atau bermain seluncur salju dengan temannya, dia lalu lupa urusan trek, dia akan kembali sangat kuat dan berenergi," tegas Wolff.
Menurutnya, tidak ada alasan mengekang atlet dengan determinasi tinggi seperti Hamilton.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | f1i.com |
KOMENTAR