Selain itu, dia berharap tribun penonton ditambah dan ruang kesehatan tersedia di sirkuit balap GBT.
Fasilitas di sirkuit balap GBT harus dibuat lebih lengkap dari sirkuit Kenjeran, agar menjadi daya tarik bagi Okky atau pembalap liar untuk memacu kendaraan di sana.
“Perlengkapan yang perlu ada dan disewakan yakni wearpack, sepatu dan helm. Jika perlengkapan itu disewakan juga bisa menambah pemasukan pemkot. Soal tanggung jawab kerusakan barang sewaan juga bisa dibebankan pada penyewa,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pemkot bisa melakukan sosialisasi tentang sirkuit balap GBT melalui media sosial.
(Baca Juga: Masyarakat Mengeluh, Akhirnya Polisi Razia Balap Liar di Madura. 10 Motor Diamankan)
Tak kalah penting, pemkot juga perlu melakukan sosialisasi langsung dengan mendatangi bengkel balap.
“Apabila memakai sirkuit balap GBT dikenai biaya sewa, setiap bengkel diberikan kartu member potongan harga. Karena mencoba motor balap di lintasan tak cukup hanya sekali dua kali. Untuk mendapat settingan yang pas motor harus diuji coba berkali-kali. Potongan harga bisa mengurangi biaya pengeluaran bengkel,” terangnya.
Hal senada dikatakan pembalap liar Hidayat Romadhani (25).
Sebaiknya pemkot melakukan sosialisasi soal pengenalan sirkuit balap GBT dan fasilitas di dalamnya.
(Baca Juga: AHRT Turunkan Pembalap MX2 di Kejuaraan MXGP Seri-11 Palembang)
Sementara dirinya juga belum tahu betul soal fasilitas yang ada di sirkuit balap GBT dan juga soal biayanya apakah gratis atau tidak.
“Saya sendiri belum tahu persis fasilitas di dalam sirkuit balap GBT. Seharusnya Pemkot melakukan sosialisasi agar para pembalap liar tertarik untuk balapan di sana,” pungkasnya.
Nah, apapun alasan yang dikemukakan di atas, sebaiknya balapan tetap dilakukan pada tempat yang benar, bukan balapan liar di jalan raya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Penggemar Balap Motor Tak Banyak Tahu Jika Pemakaian Sirkuit GBT Surabaya Gratis"
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR