Salah satunya adalah penggunaan sasis tubular dan sokbreker bikinan WP.
Sementara umumnya tim-tim lain menggunakan sasis twin spar aluminium dan sokbreker dari Ohlins.
"Kami tidak akan mengubah DNA kami, karena kami meraih sukses di berbagai ajang balap lain dengan kombinasi ini," ucap bos tim KTM Pit Beirer.
Tapi KTM akhirnya mulai menemukan formula yang tepat dengan mengembangkan swing arm carbon seperti yang dilakukan tim pabrikan lain.
(Baca Juga: Pasang Paket Bore Up Motor dari JVT Racing, Ini Kelengkapannya)
"Swing arm carbon menambah daya cengkeram motor ini ketimbang tahun lalu," terang Pol Espargaro yang mendapat jatah pertama di tim KTM.
"Masalah utama kami tidak pernah di area elektronik atau mesin, tapi daya cengkeram," lanjutnya.
Pol memang tidak perlu khawatir di area mesin, karena KTM memang sudah mengembangkan mesin sejak tahun lalu.
KTM kini menggunakan konfigurasi counter-rotating crankshaft yang diklaim mampu menjinakkan power KTM yang terlalu brutal di awal kemunculannya.
(Baca Juga: Ini Kata Bengkel Spesialis Soal Blok Silinder Yamaha Scorpio G)
"Secara power kami harusnya sama dengan tim-tim pabrikan papan atas (Honda dan Ducati), tapi kami tertinggal 0,3 detik per lap akibat daya cengkeram," lanjut Pol.
"Tapi kami tengah berada di jalur yang tepat, hasil ini jauh lebih baik dari yang kami harapkan," tambahnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR