GridOto.com - Melakukan engine swap tak semata-mata memasukkan mesin baru ke dalam ruang mesin mobil.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar mesin tersebut bisa menempel dan bekerja dengan baik.
Tahap pertama tentu saja dengan mengeluarkan mesin yang lama, biasanya menggunakan crane.
Setelah itu, engine mounting untuk mesin baru pun dibuat.
Sebelum mesin baru dimasukkan ke dalam ruang mesin, usahakan melakukan inspeksi terhadap mesin tersebut.
"Kalau mesin beli baru kita inspeksi sekilas saja ada yang aneh atau enggak, kalau beli bekas, baru kita bongkar dulu. Karena kita enggak tahu kan kondisi mesinnya," ungkap Mashadi dari Exclusive Auto Garage di Tebet, Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Dalam Proses Engine Swap, Wajibkah Menggunakan ECU Stand Alone?)
Pembongkaran tersebut dimaksudkan untuk melihat internal mesin, apakah ada parts yang sudah perlu diganti atau ada kebocoran.
"Kalau sudah oke, baru kita masukkan mesin barunya. Setelah itu lanjut urut kabel agar indikator dan sensor bisa berfungsi semua," ujar pria yang akrab disapa Hadi ini.
Selesai di sektor kabel bodi, baru girboks dan kabel pun dikawinkan ke mesin yang baru.
"Kalau ada yang harus dibuat, kita buat dulu. Entah itu mounting, atau kopelnya harus disambung," tambahnya.
Setelah itu, barulah proses trial dan error dilakukan dengan menyalakan mesin.
(Baca Juga: Meremajakan Mesin Mobil Tua, Pilih Overhaul atau Engine Swap?)
"Kita check apakah semuanya bekerja dengan baik, mesin bisa menyala tanpa masalah, bisa masuk gigi, mobil bisa jalan," tukas Mashadi.
Di tahap tersebut, proses engine swap sudah selesai jika menggunakan ECU bawaan mesin.
Namun jika menggunakan ECU stand alone aftermarket, mobil pun dibawa ke dynamometer atau dyno.
"Itu untuk membuat mapping mobilnya, kita test run di dyno sembari ditune," tutupnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR