Dari jumlah itu, pelanggaran SIM masih mendominasi dengan 21.020 pelanggaran, disusul mengendarai motor tanpa helm sebanyak 13.244.
"Kendaraan angkutan juga banyak yang ditindak karena melanggar. Totalnya ada 629 kendaraan dengan kelebihan muatan yang ditilang, belum lagi tetang pelanggaran kelengkapan, rambu, dan sebagainya," urai Fahrian.
Melihat kondisi itu, polisi bakal terus meningkatkan intensitas penindakan pelanggaran. Razia dan berbagai upaya bakal terus dilakukan untuk menekan angka kecelakaan.
Utamanya di lokasi-lokasi rawan kecelakaan atau black spot. "Dari evaluasi yang dilakukan, wilayah Krian dan Balongbendo masih mendominasi. Jalan antarprovinsi tersebut masih menjadi daerah paling rawan kecelakaan," imbuhnya.
Dengan demikian, jalur Surabaya - Mojokerto tersebut bakal mendapat perhatian lebih dari petugas. Patroli, razia, penempatan personil, penindakan pelanggaran, dan berbagai hal bakal semakin intensif digelar di sana.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Razia Pengendara di Sidoarjo Dianggap Sukses Turunkan Angka Kecelakaan
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR