Biasanya mekanik akan menempel pemberat berupa timah.
"Kalau tidak dibalancing dan ban tidak seimbang, pada kecepatan tinggi ban akan getar dan enggak stabil," ujar Dodiyanto.
"Apalagi di Sirkuit Sentul ini banyak trek lurus, ketika mau masuk tikungan harus braking bukan? Nah ketika mengerem juga kalau ban enggak seimbang bisa goyang-goyang," jelas pria yang ramah senyum ini.
Untuk menyeimbangkan ban (balancing) biasanya menggunakan mesin balancer.
(Baca Juga: Siapkan Dana Segini Buat Bawa Pulang Jok Honda PCX 150 Ala Vultus)
"Bentuknya mirip dengan balancing ban mobil, prinsip kerjanya juga mirip," ujar Dodi yang rajin datang ke gelaran balap.
Cara kerjanya juga mirip, ban motor diputar oleh mesin balancer.
Kemudian mesin balancer akan memberikan informasi dititik mana pemberat akan ditempel.
Ditempelkan di titik yang sudah ditentukan di mesin, saat berputar mesin juga akan menentukan berat timah.
(Baca Juga: Gejala Gredek di Matic Bisa Klaim ke Bengkel Resmi, Ini Syaratnya)
Oya, balancing ban motor ini biasa dilakukan untuk motor sport 150 cc, 250 cc dan lebih.
"Biasanya balancing ban ini baru akan terasa untuk motor yang punya pelek lebar, seperti motor sport 150 atau 250 cc bahkan lebih," pungkasnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR