"Karena itu merupakan privasi dari driver. Jadi tak perlu untuk membagi-bagikan," imbuhnya.
Menurutnya pihak Gojek tidak pernah meminta kode OTP kepada driver karena hal tersebut sebenarnya privasi dan bersifat rahasia.
Karenakan kode OTP itu sendiri merupaka bagian dari sistem keamanan untuk menjaga informasi pengguna akun.
Hal ini tercermin dengan adanya catatan pengingat yang selalu ia sampaikan melalui pesan SMS yang berisikan OTP.
(Baca Juga: Nah, Polisi Berhasil Bekuk Sindikat Pelaku Order Fiktif Gojek)
"Bagi pengguna dan mitra yang mengalami hal yang sama, kami himbau untuk segera menghubungi call centre kami," ujarnya.
Gojek sendiri sebagai pihak ketiga dari transportasi online ini mengaku sering memberikan konten edukasi kepada para mitra Gojek.
"Edukasi setiap waktu kami lakukan dengan mengadakan forum komunikasi dua arah antara kami dengan mitra driver yakni kopdar mitra Gojek yang dilaksanakan rutin. Selain itu kamu juga mengirimkan pesan melalui aplikasi driver Gojek secara berulang," tandasnya.
Sebelumnya, pencurian akun ojol marak dilakukan oleh para penipu dengan mengandalkam kode verifikasi Google.
(Baca Juga: Sindikat Order Fiktif Gojek Dijerat UU ITE, Maksimal 12 Tahun Penjara)
Si penipu menelepon driver dengan mengaku dari pusat sembari mengatakan jika orderan yang ia dapat merupakan orderan fiktif.
Kemudian si penipu itu memberikan beberapa cara yang seolah-olah mengedukasi driver ojol tersebut.
Namun, bukan edukasi yang dilakukan, malah pencurian akun yang dilakukan oleh si penipu tersebut.
Sebaiknya pemilik akun ojol baik customer maupun driver harap lebih berhati-hati dalam menerima telepon semacam ini.
Artikel ini telah tayang di Suryamalang.com dengan judul, "Begini Tanggapan Manajemen Gojek Soal Maraknya Kasus Pencurian Akun Driver Ojol di Malang."
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Suryamalang.com |
KOMENTAR