Dalam hal ini, armada angkutan umum tidak ditemukan adanya masalah teknis maupun administratif yang menyebabkan terjadi kecelakaan.
Dengan kondisi marka jalan yang baik, penerangan yang cukup, kondisi jalan yang baik, dan rambu-rambu yang lengkap, poin-poin tersebut sudah memenuhi syarat kelaikan dalam transportasi.
Meskipun dalam hal ini faktor kesalahan pada manusia atau human error, khususnya pada pengemudi Avanza dan pengemudi yang menjadi korban jiwa.
"Dalam investigasi perlu dilakukan pengecekan usia dari pengemudi, waktu tempuh di jalan, apakah dia sudah beristirahat setelah empat jam mengemudi, apakah pengemudi telah berpengalaman mengemudi jarak jauh, apakah pengemudi memiliki penyakit jantung atau diabetes yang menjadi penyebab kecelakaan," urainya.
(Baca Juga: Tabrakan Adu Banteng Daihatsu Xenia Dengan Bus 'Angker' Sempati Star, 6 Orang Tewas)
Human error memang menjadi salah satu momok terbesar yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Menilik dari kapasitas maksimal sebuah MPV seperti Toyota Avanza yang didesain dengan kapasitas maksimal 6-7 orang.
Lalu pada tabrakan seperti ini karena besarnya beban muatan dari kendaraan tersebut, menyebabkan momentum dari tabrakan tersebut semakin besar dan benturan yang terjadi pun semakin kuat.
Karena kuatnya benturan, Avanza itu pun sampai ringsek parah.
Terkait adanya faktor manusia dalam kecelakaan ini, Djoko Noerjanto menjelaskan bahwa pengemudi dianjurkan beristirahat setelah empat jam mengemudi dan dalam sehari maksimal mengemudi selama delapan jam.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul, "Kecelakaan Bus Rosalia Indah vs Avanza, Djoko : Istirahatlah Setelah Empat Jam Mengemudi."
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR