Justru ia baru merasa senang dan sering pakai motor ini semenjak harganya melambung.
"Saya baru sering pakai tahun 2009-2010. Tapi harganya itu mulai naik sekitar tahun 2014-an. Gara-gara ada yang jual di situs jual beli, makanya jadi banyak tahu kalau livery Caltex itu langka," paparnya.
Alhasil sekarang Omar mengakui sering banget motornya ditawar orang.
"Pernah saat lagi isi bensin, lagi di lampu merah juga pernah ditanya-tanya. Ada yang langsung buka harga Rp 10 juta, enggak saya lepas lah. Bukan masalah duitnya, tapi nyarinya lagi kan susah," kekehnya.
Malah di sebuah situs jual beli online, pernah ada yang menawarkan body set Yamaha F1ZR Caltex Edition seharga Rp 9 juta!
Ada juga yang menjual cover body bagian belakang saja di angka Rp 3-3,5 jutaan, sedangkan stripping full set rata-rata ada di angka Rp 1,5-2 jutaan.
Padahal kalau mengintip situs jual beli yang sama, full body set Yamaha F1ZR biasa ada di angka Rp 500-700 ribuan.
Karena jadi buruan tapi harga bodi setnya enggak masuk akal, enggak sedikit pengguna Yamaha F1ZR yang beralih ke tukang cat hingga ke ahli decal untuk membuat livery Caltex.
Tapi Omar ngasih trik simpel untuk mengetahui Yamaha F1ZR Caltex itu asli dari pabrikan atau hasil restorasi.
"Cukup lihat saja STNK-nya, karena yang asli dari pabrikan itu warnanya tertulis hijau. Enggak ada Yamaha F1ZR lain yang warnanya hijau selain Caltex," bisik Omar.
Yang jelas livery Caltex ini memang punya pesona tersendiri, bahkan di gelaran Yamaha Customaxi beberapa waktu lalu ada lho Yamaha LEXI dengan livery Caltex dan diberi nama Yamaha LEX1ZR.
Jadi kalau kebetulan ada Yamaha F1ZR Caltex Edition di sekitar kamu dan kebetulan dijual murah, lebih baik ditawar saja deh keburu harganya semakin melambung, hehehe...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR