GridOto.com - Bagi kalian yang ingin pulang ke kampung halaman tetapi kehabisan tiket moda transportasi umum, ada solusi baru nih sob!
Kalian bisa menggunakan aplikasi Noompang, yang merupakan platform ride sharing buatan dalam negeri.
Khusus untuk periode mudik Lebaran tahun ini, Noompang memiliki program khusus untuk pengguna yang ingin memberi tumpangan maupun ingin menumpang.
Cara kerjanya gak jauh berbeda dengan platform ride sharing lainnya, kalian tinggal download aplikasinya, daftar, lalu tinggal mengikuti petunjuk yang tertera.
(Baca Juga: Tips Mudik Lebaran, Begini Pengaturan Kaca Spion Mobil yang Ideal)
"Untuk mudik kali ini, pengguna bisa menggunakan hashtag #mudik, nantinya pengguna tersebut akan terhubung dengan orang-orang yang ingin mudik," buka Mirsa Sadikin, CEO Noompang, saat ditemui GridOto.com.
Aplikasi Noompang juga akan memberikan notifikasi jika ada penumpang atau pemberi tumpangan yang searah, atau sesuai dengan kriteria waktu berangkat yang kalian cari.
Berbicara soal tarif, menurut Mirsa sesuai dengan kesepekatan antara pengguna, tetapi pihaknya memberikan rekomendasi harga di tiap rute perjalanan.
"Tarifnya kami punya rekomendasi dari Noompangnya. Nah, rekomendasi itu dihitung dari berbagai variable seperti jarak, tol, bensin, dan masih banyak sih variabelnya," jelas Mirsa.
(Baca Juga: Tips Mudik Lebaran, Atur Posisi Duduk Selama Perjalanan Supaya Nyaman)
Sebagai contoh, tarif Jakarta - Yogyakarta yang direkomendasikan aplikasi Noompang adalah mulai dari Rp 150 ribu, hingga Rp 200 ribu.
"Tapi tarif tersebut masih kebebasan antara driver dan penumpang, kebebasan di sini gak bisa seenaknya juga, kami juga kasih batasan harganya gak boleh lebih dari sekian," jelasnya.
Soal pembayaran, aplikasi yang kini sudah memiliki 10.000 pengguna ini bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu cash, dan digital lewat fitur 'Noompang Kredit'.
Untuk keamanan pemberi tumpangan dan penumpang, Mirsa mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan database penggunanya.
(Baca Juga: Konsumsi Minuman Berenergi Saat Perjalanan Mudik? Ini Kata Ahli gizi)
"Mulai dari pertama baru masuk aja kan sudah dimintain nomor hp, email, dan password, kedua, setelah masuk diminta foto profil, nama, deskripsi, kerja dimana dan lain-lain," jelas Mirsa.
"Ketiga, ada koneksi sosial media juga. Lalu, kami juga harus verifikasi akun tersebut, jadi pengguna harus selfie sama foto KTP, nanti kami verifikasi, wajib," tambahnya.
"Terakhir, ada komen dan review, pemberi tumpangan dan penumpang wajib mereview perjalan mereka, jadi bisa sama-sama kasih penilaian," lanjutnya.
Ia mengatakan, untuk program mudik ini tidak ada batasan kota tujuan, maupun jalur yang dipakai.
(Baca Juga: Tips Mudik Lebaran 2019, Nomor Darurat Jalan Tol Trans Sumatera )
Semua yang terkait perjalanan tergantung dari kesepakatan antara pengguna.
Soal barang bawaan, Mirsa menjelaskan pihaknya telah memberi edukasi terhadap pemberi tumpangan untuk menyisakan kursi kosong agar bisa diisi dengan barang bawaaan.
"Jadi kami ingetin untuk tidak membuka semua kursinya untuk ditumpangi, karena kan pasti penumpang bawa barang bawaan. Kami kasih info tata cara untuk mudiknya gimana," tutup Mirsa.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR