Gerakan dinding ban yang begitu sering inilah yang membuat ban dapat pecah ketika melaju di jalan bebas hambatan.
(Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ini Faktor-faktor yang Mempercepat Umur Ban Mobil)
2. Membentur Lubang Di Jalan
Selain suspensi, ban turut meredam tekanan yang diberikan ke- tika roda menghantam lubang jalan.
Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan "ban benjol", baik pada dinding maupun telapak ban.
Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah semakin besar, dan ban pecah dapat terjadi sewaktu-waktu.
Tak ada cara lain, untuk segera mengganti ban tersebut, sebelum nyawa menjadi taruhannya.
3. Tambalan Ban Yang Tidak Benar Atau Baik
Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless yang mensyaratkan memperbesar lubang bocor bisa menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.
Dalam jangka waktu lama, kotoran jalanan dan air, akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini jelas kian memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
(Baca Juga: Tips Mudik Lebaran, Ini Pentingnya Cek Tekanan Angin Ban Mobil)
4. Kerikil Yang Terjebak Di Tapak Ban
Tapak atau kembangan ban dirancang untuk membuang air pada bagian tengah ban sehingga daya cengkeram ban di jalan basah akan meningkat.
Sayangnya, celah ini kerap disusupi oleh kerikil jalanan.
Apalagi bagi ban yang memiliki pattern halus atau rapat.
Bila dibiarkan, kerikil ini akan melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.
Untuk itu, membersihkan kerikil atau benda tajam di sela-sela kembang ban perlu dilakukan secara berkala.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR