(Baca Juga : Blak-blakan Halomoan Fischer: Jurus Jitu Mobil88 Hadapi Persaingan di Pasar Mobil Bekas)
Ia pun mencontohkan bagaimana sebuah brand yang bisa dikatakan lebih mature dan lebih premium itu membutuhkan waktu 20 menit untuk mengedukasi kostumer supaya puas dan mau menginvestasikan uang untuk membeli produknya.
Sedangkan bagi kostumernya yang unik atau bisa dibilang sebagaian besar merupakan pembeli pertama atau first buyer, maka waktu 20 menit untuk menjelaskan produk knowledge kepada konsumennya tidaklah cukup.
"Misal kalau kostumer brand premium dikasih 30 menit pasti dia enek, dia maunya cepat. Tapi kostumer Daihatsu dikasih 30 menit penjelasan produk itu kepuasan kami jelek, kami kasih 40 menit dia naik," papar Amel lagi.
"Kami tidak bisa menggeneralisir, tapi kami ngomong di sini Daihatsu dengan tipe kostumernya yang unik masih membutuhkan offline," tutupnya,
(Baca Juga : Blak-blakan Agus Djaja: Jadi Vendor Komponen Resmi Toyota Tidaklah Mudah!)
Hal senada juga diungkapkan oleh Elvina Afny, selaku Corporate Planning and Comunication Division Head ADM.
Bahkan menurutnya, memberikan kepuasan konsumen tidak hanya dilakukan pada saat proses pembelian atau negosiasi saja di outlet.
Tapi juga pada saat proses pengiriman hingga kendaraan diterima oleh konsumen pun sudah menjadi standar dan harus dilakukan.
"Pada saat proses delivery, itu costumer requirement untuk kostumer Daihatsu minimal 40 menit untuk mejelaskan detail teknisnya, dan memang itu yang mereka (konsumen) butuhkan," ungkap Elvina.
"Walaupun dalam proses penjualan sudah dikasih tahu, pada saat delivery (pengiriman) itu mereka memang minta. Jadi standar kami wajib 40 menit mereka mengedukasi atau menjelaskan secara detail produknya ke kostumer," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR