GridOto.com - Mengganti pelek mobil dengan tipe palang dan ukuran yang berbeda pastinya membuat tampilan menjadi lebih manis.
Terlebih untuk bergaya di kampung halaman dengan tampilan kaki-kaki yang baru.
Eits, namun enggak boleh sembarang saat memilih pelek, ada baiknya perhatikan bobot yang mampu di topang pelek sebelum menggunakannya di mobil.
Kode indikator ini biasanya terdapat di bagian belakang palang pelek.
Kode yang berupa angka ini biasanya ditulis dalam satuan kilogram.
(Baca Juga : Mitsubishi Xpander Ganti Pelek Lebih Besar, Bisa Gugurkan Garansi?)
Angka ini menunjukkan seberapa kuat sebuah pelek menahan beban kendaraan.
"Tulisan yang biasanya terdapat di belakang palang pelek ini bukan berat dari pelek tersebut, namun kekuatan maksimal yang bisa ditahan oleh pelek," ucap Didi Ahadi selaku Technical Service PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Ukuran angkanya pun berbeda-beda setiap pelek tergantung peruntukkan pelek tersebut.
Angka yang tertera biasanya ditulis 700 kg, 800, kg, 1.000 kg, bahkan bisa lebih.
Semakin tinggi, berarti semakin kuat sebuah pelek menahan beban kendaraan.
(Baca Juga : Cara Gampang Merawat Pelek Habis Dicat Ulang, Cuma Butuh Modal Dikit)
"Sebagai contoh, bobot mobil MPV seperti Toyota Avanza berkisar 1,42 ton, berarti pelek dengan kode indikator 700 kg sudah mampu karena jumlah total beban yang bisa ditopang mencapai 2,8 ton," tambahnya.
Mengapa penting untuk diperhatikan terutama untuk perjalanan jauh seperti mudik?
Karena saat melakukan perjalanan jauh, pelek harus kuat menopang beban mobil berikut muatan yang dibawa saat berangkat atau pulang mudik.
Hal ini akan menjadi ukuran kekuatan pelek itu.
"Biasanya kan saat mudik, bobot kendaraan menjadi lebih berat karena muatan lebih banyak. Nah untuk mengganti dengan pelek aftermarket pastikan kode indikator bobot pelek jangan dibawah bawaan mobil. Akan lebih baik bila ukuran kode indikator lebih tinggi," sebut Didi.
Dengan demkian pasti pelek tersebut juga akan kuat di apapun kondisi jalannya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR