Terus gimana caranya membedakan V125 Special dan V200 Special?
Pertama dari warnanya, Lambretta V125 Special punya opsi Orange Super Gloss, Blue Mint Super Glossy, dan Grey Super Gloss dengan striping hitam pada bodi.
Kalau Lambretta V200 Special tersedia dalam pilihan warna Black High Gloss, White High Gloss, dan Red High Gloss, yang polos tanpa ada striping bodi.
Lalu list bodi V125 Special warna hitam, sedangkan V200 Special tampil mewah dengan list krom.
(Baca Juga : Jadi Keren Banget Nih Modifikasi Fino Mirip Skuter Klasik Lambretta)
"Lalu warna kaki-kaki V200 Special pakai kombinasi silver dan chrome, kalau V125 Special kaki-kakinya hitam,” ujar Adrianus Donny, Marketing Manager, SMI.
Perbedaan mencolok lainnya adalah suspensi. Bagian depan sama-sama teleskopik, tapi yang belakang V125 Special model tunggal V200 Special model ganda.
Kesan pertama mengendarainya, suspensi depan untuk rider berbobot 64 kg terasa cukup keras, untungnya yang belakang lumayan empuk untuk V125 Special.
Untuk V200 Special, suspensi belakang terasa lebih kaku dan stabil berkat penggunaan suspensi ganda.
Rem keduanya sama, depan pakai cakram 226 mm dijepit kaliper 2 piston, belakangnya 220 mm dengan kaliper 1 piston.
(Baca Juga : Disebut Sebagai Pesaing Vespa, Lambretta: Hanya Ikut Meramaikan)
Bedanya V125 Special memakai fitur Combi Brake System (CBS) sedangkan V200 Special menggunakan Anti-lock Braking System (ABS) 1 channel.
Ukuran ban juga sama, depan 110/70-12 dan belakang 120/70-12.
Bicara mesin, di atas kertas kedua model ini terdapat beda kapasitas.
V125 Special kapasitas murninya 124,7 cc dengan tenaga maksimal 10 dk di 8.500 rpm dan torsi 9,2 Nm di 7.000 rpm, perbandingan kompresinya 10,7:1.
Kalau V200 Special 169 cc tenaga maksimalnya 11,8 dk pada 8.000 rpm dan torsi 12,2 Nm di 5.500 rpm, perbandingan kompresinya 10,2:1.
(Baca Juga : Tak Pasang Target, Lambretta Hanya Ingin Lebih Dikenal Masyarakat)
Dengan beda kapasitas mesin, maka wajar tarikan V125 Special terasa lebih smooth, kalau V200 Special lebih spontan. Getarannya sih cukup minim, suaranya pun senyap.
Dengan hadirnya Lambretta di Indonesia, maka pilihan skuter retro dengan merek Eropa semakin bertambah pilihan setelah sebelumnya ada Vespa dan Peugeot.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR