(Baca Juga : Kawasaki Kaze Berubah! Dari Motor Bebek Jadi Ayam Jago, Bikin Orang Pangling)
Mesin itu bisa mrilis power sebesar 19,2 dk @ 8.500 rpm dengan torsi 16,1 Nm @ 8.000 rpm.
Power itu bahkan setara dengan sport fairing Yamaha yang saat ini punya power terbesar di kelasnya, yakni All New R15 yang powernya ada di 19,04 dk @ 10.000 rpm.
Bahkan urusan torsi All New R15 harus mengaku kalah karena torsinya cuma ada di angka 14,7 Nm @ 8.500 rpm.
Ya, performa mesin 2-tak memang enggak boleh dianggap remeh sih ya.
(Baca Juga : Bosan Jadi Ayam Jago, Suzuki Satria F150 Evolusi Jadi Street Tracker)
Bisa jadi itulah salah satu faktor kenapa Yamaha mesti memilih sasis Deltabox, karena sasis berjenis twin spar ini memang dikenal rigid dan stabil untuk urusan handling.
Belum lagi bobot ZR 120 ini juga tergolong ringan dengan hanya 100 kilogram, kebayang kan gimana jambakannya?
Mungkin satu-satunya yang bikin ZR 120 ini kelihatan kurang sporty adalah penggunan double sokbreker di bagian belakangnya.
Kalau saja menganut monosok mirip Yamaha Tiara S 120, mungkin kesan sporty-nya bakal meningkat drastis nih.
(Baca Juga : Daftar Harga Motor Ayam Jago di Indonesia, Selisihnya Tipis Banget Sob!)
Tapi tentu saja para insinyur di Yamaha sudah memperhitungkan ya kenapa yang dipilih adalah double sokbreker, mungkin juga ada pengaruh dari faktor mesin dan sasis?
Yang jelas, ayam jago ini patut lah kalau dibilang sebagai motor kencang, sasisnya aja ala motor sport, hehehe.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR