GridOto.com - Selain di MotoGP, ternyata Ducati juga mendapat protes di ajang World Superbike.
Sebelumnya, tim Mission Winnow Ducati MotoGP sempat mendapat protes dari 4 tim (Suzuki, Honda, KTM, dan Aprilia) soal winglet swing arm Desmosedici usai MotoGP Qatar.
Namun, protes yang dilayangkan gagal, bahkan usai sidang banding.
Di World Superbike, Ducati diprotes karena motor Panigale V4 R yang dianggap terlalu MotoGP banget.
(Baca Juga : Ingat Lagi Momen Konyol F1 Azerbaijan 2018, Crash Saat Safety Car)
Mulai 2019 ini, Ducati memang mengganti motor mereka dari Panigale R, 2 silinder 1.200 cc, menjadi Panigale V4 R, 4 silinder 1.000 cc.
Dilansir GridOto.com dari GPOne.com, tim-tim lain sudah melayangkan protes ke FIM.
Bahkan, ada desakan menggelar sidang khusus soal motor Ducati tersebut.
Bos Ducati, Claudio Domenicali, menanggapi protes yang dilayangkan di World Superbike.
Menurutnya, Ducati tidak melanggar aturan apapun.
"Ini pengembangan teknologi, mengembangkan teknologi adalah alasan kami balapan," kata Claudio Domenicali.
"Kami tidak melihat ada yang salah dalam pengembangan teknologi kami," sambungnya.
Menurut Domenicali, protes itu adalah cara licik untuk mengalahkan Ducati tapi dengan cara di luar lintasan.
"Komplain tersebut tentu membuat kami tidak senang," jelasnya.
(Baca Juga : Di Rusia Ada Orang Kaya Beli Tim F1 Williams, Benar Enggak Sih?)
"Itu menunjukkan semangat mereka tidak hanya untuk meminta kejelasan peraturan, tapi juga merusak perolehan poin kami," jelas sang bos.
Dalam 11 balapan dari 4 seri yang sudah berjalan di World Superbike 2019, Ducati menyapu bersih semua.
Alvaro Bautista memenangkan semua balapannya.
Terlepas dari protes tersebut, Ducati sudah mendapat revisi rev limit motor dari FIM.
Motor Ducati mendapat batasan baru soal putaran mesin.
Panigale V4 R mendapat pengurangan 250 rpm, sementara ada tim lain yang mendapat kenaikan rev limit.
KOMENTAR