"Tetapi minat pada Grand Prix masih sangat besar dan kami ingin membawa kembali balapan di sini,” lanjut pria berusia 94 tahun itu.
“Karena telah merangsang banyak orang Malaysia untuk masuk ke industri otomotif," sebutnya ketika berbicara pada makan siang Kamar Dagang Amerika Malaysia, Kamis (18/4/2019).
Dia menambahkan bahwa banyak orang Malaysia telah menjadi "kecanduan" pada kendaraan bermotor dan membeli semua jenis kendaraan baru.
(Baca Juga : Balapan Terakhir GP F1 Malaysia Dikecewakan oleh Penonton Lokal, Ini Penyebabnya)
Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun tidak menjadi tuan rumah balapan internasional, Sepang masih ramai, karena banyak yang pergi ke sirkuit balap di sana.
“Banyak orang datang, berlomba di sana, ada balap motor di sana,” ujarnya.
“Dan banyak orang membeli mobil mahal, terutama di Singapura,” bilang Mahathir.
“Di Singapura, mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengemudi di sana. Ketika mereka datang ke Malaysia, mereka mendapati bahwa melanggar batas kecepatan di sini tidak apa-apa,” ucapnya bercanda.
(Baca Juga : Sebastian Vettel Meraih 2 Hal Penting di F1 Malaysia, Salah Satunya Bikin Heboh)
Mahathir juga merasa bahwa dengan memiliki Grand Prix lagi, akan ada banyak penonton.
“Kami akan bisa mendapatkan penonton, lebih dari 100.000 orang dan itu akan bermanfaat bagi kami,” tuturnya.
"Selain itu, ketika kita memiliki Grand Prix, stasiun televisi akan menyiarkan ini di seluruh dunia, membawa sekitar 200 juta pemirsa," tutupnya seraya menambahkan bahwa itu adalah iklan yang bagus untuk Malaysia.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | nst.com.my |
KOMENTAR