Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Wajib Tahu! Ini Daftar Sensor Canggih yang Ada di Motor MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 21 April 2019 | 19:19 WIB
KTM MotoGP
twitter.com/KTM_Racing
KTM MotoGP

GridOto.com - Motor MotoGP dipasangi banyak sekali sensor.

Makanya, motor MotoGP hampir diibaratkan seperti robot dengan teknologi yang sangat mutakhir dengan dikendalikan oleh perangkat elektronik yang canggih.

Jumlahnya juga tidak nanggung, lebih dari 50 sensor yang terpasang hampir di seluruh bagian motor.

Sensor-sensor itu terhubung dan dikendalikan oleh perangkat elektronik alias Eletronic Control Unit (ECU).

Berikut beberapa sensor utama yang dipasang pada motor prototype MotoGP

(Baca Juga : Loh! Kenapa Mobil F1 Tidak Dipasangi Perangkat Airbag System?)

1. Launch Control System (LCS)

Handle bar Desmosedici
motorionline.com
Handle bar Desmosedici

Sensor ini dipakai untuk mengatur dan membatasi putaran mesin motor.

Beberapa kegunaan LCS saat motor MotoGP keluar pit setelah motor disetting ulang atau saat motor mau masuk pit.

Salah satu fungsi lain LCS ketika start.

LCS bekerja untuk meredam kelebihan rpm saat mau akselerasi sebelum lampu merah start padam.

Jadi, motor tidak akan mudah wheelie saat start.

Cara menggunakan LCS dengan menekan salah satu tombol di sebelah kiri setang, biasanya berwarna kuning bertuliskan LC alias Launch Control.

2. Traction Control (TC)

Disebut juga kontrol traksi, fungsinya mengatur supaya cengkeraman ban.

Kalau perpindahan tenaga dari putaran mesin waktu akselerasi ataupun deselerasi tidak diatur dengan tepat, ban belakang bisa sliding atau bahasa gaulnya ngepot.

(Baca Juga : Hasil Race 2 TTC Seri 1 : Pembalap Indonesia Dheyo Wahyu Raih Juara 1, Lagu Indonesia Raya Berkumandang)

Fungsi traction control paling penting supaya mengurangi resiko high side crash.

High side crash kejadian tenaga mesin yang besar keluar mendadak waktu pembalap buka gas cepat seperti saat keluar dari tikungan.

Pembalap tidak bisa mengontrol efek power yang berlebihan mengakibatkan rider terpental dari motor.   

Rangkaian sensor kontrol traksi berupa kabel yang diikat ke swing arm sampai ke gir belakang motor MotoGP.

3. Sensor Wheelie

Guna sensor wheelie supaya motor tidak mudah terangkat.

Kondisi ban depan standing karena over power saat akselerasi yang biasanya terjadi waktu motor keluar tikungan.

Fungsi sensor wheelie mengatur tenaga yang berlebihan dan mendeteksi gerakan ban depan.

4. Sensor Lean Angle   

Lean angle atau sudut kemiringan motor akan mendata berapa derajat kemiringan motor waktu masuk tikungan.

(Baca Juga : Kenny Roberts Sr: Valentino Rossi Sudah Waktunya Duduk di Kursi Goyang)

Nanti ketahuan berapa derajat sudut kemiringan motor dan berapa rpm yang diatur pembalap ketika di kelokan.

Mekanik akan tahu nih pembalap berlebihan atau tidak saat memiringkan motornya.

5. Sensor suspensi

Output data sok depan dan belakang sangat berguna bagaimana kondisi sok bekerja waktu cornering, ngerem, dan keluar tikungan.

Dari data yang terlihat di layar monitor akan bisa dianalisis.

Analisisnya adalah sudah tepat tidaknya titik pengereman si pembalap atau juga sudah pas tidaknya settingan sok ketika pembalap berada di tikungan.

6. Sensor tekanan angin ban

Ini sensor terbaru yang dipasang sejak ban Michelin menjadi penyuplai ban satu-satunya di MotoGP.

Tekanan angin akan bisa berubah-ubah bergantung temperatur aspal sirkuit.

Dengan sensor ini, mekanik tahu apakah tekanan angin ban melebihi batas toleransi atau tidak.

Sensor tekanan angin ban ini dipasang supaya tidak terjadi seperti yang dialami Loris Baz saat tes resmi Michelin di sirkuit Sepang beberapa waktu silam.

Ban belakang Ducati Desmosedici GP16 yang dipakai mantan pembalap MotoGP itu pecah mendadak saat motor melintas dengan kecepatan di atas 280 km/jam.

(Baca Juga : Beda dengan Valentino Rossi, Motocross Jadi Pilihan Dovizioso Setelah Berkarir di MotoGP)

7. Sensor Kecepatan

Sensor kecepatan di MotoGP berbeda dengan sensor kecepatan motor jalanan yang biasanya ada di gir depan, atau hanya di ban depan atau belakang.

Di MotoGP, sensor kecepatan ada di roda depan maupun roda belakang.

Hal itu karena sensor ini tidak hanya memberitahu kecepatan pembalap, tapi juga mendeteksi kecepatan putaran tiap roda.

Informasi ini bisa membuat ECU mendeteksi adanya selip atau kehilangan traksi, sehingga data ini bisa tersalurkan ke sistem traction control untuk membantu pembalap.

Letak sensor kecepatan dan sensor suspensi
BoxRepsol.com
Letak sensor kecepatan dan sensor suspensi

8. Sensor Posisi Gas/Throttle

Kalau yang satu ini di motor jalanan juga ada, hanya saja di MotoGP menggunakan sistem throttle by wire.

Teknologi ini juga sudah diterapkan di motor jalanan sekarang, contohnya pada CBR250RR.

Sebelum teknologi ini digunakan, kabel logam digunakan untuk menghubungkan tuas throttle ke katup kupu-kupu atau throttle body.

Sensor posisi throttle
BoxRepsol.com
Sensor posisi throttle

9. Gyroscopes dan accelerometers

Secara sederhana, gyroscopes adalah alat atau sensor untuk mengukur orientasi dan accelerometers adalah sensor untuk mengukur percepatan atau akselerasi.

Accelerometers berfungsi untuk mengukur akselerasi dan deselerasi ketika pembalap berada di trek.

Gyroscopes akan berguna untuk mengukur sudut kemiringan motor ketika berbelok.

Data dari dua sensor ini sangat penting bagi tim dan juga berguna sebagai variabel untuk sistem lain yang terhubung dengan sensor ini.

Salah satu sensor yang ada di mesin, berguna mendeteksi asap
BoxRepsol.com
Salah satu sensor yang ada di mesin, berguna mendeteksi asap

10. Sensor di Mesin

Mesin adalah komponen paling vital di motor, begitu pula dengan motor MotoGP.

Oleh sebab itu di MotoGP, bagian ini juga menjadi perhatian utama sehingga memiliki paling banyak sensor.

Banyak variabel yang diukur di mesin, misalnya saja temperatur coolant, RPM, tekanan olidan temperatur udara masuk.

Jika berbicara soal mesin, hampir tak ada variabel yang lolos dari pengukuran tiap sensornya.

11. Sensor Posisi Trek

Terakhir dan yang paling penting ada dalam sebuah motor balap, yakni sensor posisi trek.

Sensor ini sebenarnya adalah transponder atau singkatan dari transmitter responder.

Alat ini merupakan perangkat otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.

Dalam balapan transponder ini berguna untuk mendeteksi posisi mesin di sirkuit sehingga melalui komputer tim dan race director mengetahui saiapa menyalip siapa.

(Baca Juga : Jorge Lorenzo Mengerti Masalah yang Sedang Dialami Maverick Vinales)

Sensor posisi trek di MotoGP bisa mendeteksi hingga 25 sektor berbeda di tiap sirkuit.

Kesimpulannya, dengan adanya berbagai sensor ini, kita bisa melihat balap MotoGP sekarang dengan lebih puas.

Kita bisa melihat posisi pembalap ketika balapan dengan mudah di layar televisi.

Serta kita bisa melihat banyak data seperti kecepatan, sudut, persentase gas dan rem, dan lain-lain saat on-board camera digunakan.

Sebenarnya masih banyak sensor-sensor yang digunakan, bahkan beberapa di antaranya saling berhubungan satu sama lain.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Motor Listrik Honda CUV e: Masih Perlu Ganti Oli Setiap Kilometer Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa