Peringkat kedua ada Forza. Menggunakan cakram depan 256 mm dijepit kaliper 2 piston, bikin pengeremannya menyenangkan.
Punya tekanan handle yang juga empuk tapi pakem, enaknya sudah ada ABS jadi lebih aman.
Yang terakhir XMAX, sayangnya di website tidak disebutkan berapa diameter cakram skutik ini.
Selama pengetesan sisi pengereman XMAX ternyata perlu usaha lebih, ini karena handle remnya terasa keras dan kurang pakem.
Geejala seperti ini terjadi di kedua sistem pengereman, baik rem depan maupun belakang.
Pantas saja banyak rider XMAX yang upgrade sektor pengereman nih…
(Baca Juga : Test Ride Kymco Downtown 250i, Skutik Taiwan Penantang Brand Jepang)
Performa
Ketiganya punya konfigurasi sama, 1 silinder 250 cc SOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan dengan transmisi CVT.
Walau konfigurasinya mirip, tapi detail mesin ketiganya tentu beda-beda.
Mulai dari Downtown yang punya bore 66 mm dengan stroke 72 mm alias overstroke, kapasitas murninya 246,3 cc.
Rasio kompresi 10,8:1. Klaim tenaga maksimalnya 22,9 dk di 7.750 rpm dengan torsi 23,14 Nm di 6.000 rpm.
Kalau Forza usung bore 68 mm dengan stroke 68,6 mm hampir square, kapasitas murninya 249 cc.
Perbandingan kompresi 10,2:1, punya klaim tenaga maksimal 23,1 dk di 7.500 rpm dan torsi 24 Nm di 6.250 rpm.
Lalu XMAX ini overbore karena pakai bore 70 mm dengan stroke 64,9 mm, kapasitas murni motor ini 249,6 cc.
Rasio kompresi 10,5±0,4:1, klaim tenaga maksimalnya 22,5 dk di 7.000 rpm dan torsi 24,3 Nm di 5.500 rpm.
Bagaimana karakter penyaluran performa ke roda dan berapa tenaga dan torsi aslinya?
Biar tahu tentu diuji pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport.
XMAX ternyata punya tenaga terbesar, 18,97 dk di 7.080 rpm sedang torsi 19,67 Nm di 6.010 rpm.
(Baca Juga : Trik Simpel Bikin Bagian Bokong Honda Forza Lebih Sporty dan Seksi)
Penyaluran tenaganya naik linear sampai peak power, lalu turun perlahan sampai limiter di 8.500 rpm.
Forza punya karakter tenaga dan torsi mirip XMAX, namun angkanya lebih rendah, yaitu sebesar 17,51 dk di 7.540 rpm dan 18,63 Nm di 6.270 rpm.
Asyiknya limiter paling tinggi, tembus 9.000 rpm makanya top speed juga paling tinggi, 136 km/jam.
Yang paling beda Downtown, tenaga maksimal diraih di putaran cenderung rendah, 17,41 dk di 6.370 rpm dan torsinya paling besar 19,73 Nm di 6.150 rpm.
Tapi di hampir 7.000 rpm tenaga dan torsinya drop, jadi nafasnya paling pendek atau seperti jalan di tempat.
Hasil dyno tersebut sesuai dengan yang dirasakan di jalan. Torsi instan Downtown juara dari sisi performa untuk stop and go.
Sedangkan XMAX punya tenaga yang smooth di putaran rendah, sehingga tenaganya tidak terlalu mengagetkan serta agak sedikit ‘ngeden’.
Tapi di putaran tengah hingga atas terasa lebih berisi, khas karakter mesin overbore.
(Baca Juga : Komunitas Honda Forza Terbentuk. Ini Janjinya Yang Ingin Dipenuhi)
Nah kalau Forza ini mirip XMAX, bedanya tarikan bawahnya terasa sedikit lebih responsif, namun tengah atasnya lebih smooth.
Sehingga untuk stop and go atau menyalip masih jadi hal yang mudah.
Saat pengujian menggunakan Racelogic wajar kalau Downtown jadi yang tercepat, namun top speed paling rendah.
Akselerasi 0-100 km/jam Downtown dapat mencatatkan waktu 12,3 detik, sedangkan Forza 14,2 detik dan XMAX 13,8 detik.
Lalu jarak 0-402 meter Downtown 18,3 detik saja, Forza dan XMAX 19,2 detik. Data tes lengkapnya bisa lihat di tabel.
Downtown | XMAX | Forza | |
0-60 km/jam | 4,4 detik | 5,2 detik | 5,2 detik |
0-80 km/jam | 7,3 detik | 8,2 detik | 8,8 detik |
0-100 km/jam | 12,3 detik | 13,8 detik | 14,2 detik |
0-100 m | 7,4 detik | 7,9 detik | 7,9 detik |
0-201 m | 11,5 detik | 12,1 detik | 12,2 detik |
0-402 m | 18,3 detik | 19,2 detik | 19,2 detik |
Konsumsi BBM
Karena pengetesannya lengkap, maka data konsumsi bensin yang didapat juga enggak hanya saat pemakaian dalam kota, tapi juga luar kota.
Dengan karakter tenaga dan torsi lebih merata, ternyata XMAX jadi yang paling hemat, dalam kota bisa 28 km/liter, luar kota tembus 38,3 km/liter.
Di belakangnya Forza, untuk dalam kota 26,4 km/liter, sedang luar kota 34,4 km/liter.
Paling haus bensin Downtown, karena tiap buka gas putaran mesin langsung tinggi, dalam kota 25,4 km/liter dan luar kota 28 km/liter.
Harga
Mulai dari Yamaha XMAX yang diproduksi di dalam negeru dibanderol Rp 57,8 juta atau yang paling murah.
Berikutnya ada Kymco Downtown 250i yang dijual Rp 68 juta. Motor nyaman ini berarti dijual lebih mahal 10,2 juta dari XMAX.
Lalu yang harganya paling tinggi Honda Forza, dijual seharga Rp 76,5 juta. Wajar karena masih CBU Thailand. Oiya semua harga OTR Jakarta.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR