GridOto.com - Wawancara ekslusif GridOto.com dan OtoRace.id dilakukan bersama Indonesia Tourism Development Corporation terkait MotoGP Indonesia atau MotoGP Mandalika.
Kesempatan wawancara itu dilangsungkan di kantor ITDC di Kuta Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (22/3) bersama Abdulbar M Mansoer selaku Direktur Utama ITDC.
Setelah menanyakan tentang mengapa memilih konsep Street Circuit, pertanyaan selanjutnya tentang akses masuk ke kawasan Mandalika dan terutama akses masuk ke tengah sirkuit.
Sebab jika dilihat dari maket dan rancangan sirkuit yang dimiliki ITDC, sirkuit MotoGP tersebut mengelilingi kawasan penginapan atau villa.
(Baca Juga : Liputan Langsung MotoGP Mandalika: Kenapa Pilih Membangun Sirkuit Jalan Raya?)
Begitu juga dengan jalan untuk membawa masuk peralatan MotoGP yang tentu tidak sedikit.
Apakah ITDC akan membangun jembatan penghubung ataukah terowongan alias tunnel nantinya.
"Akan ada dua tunnel dari utara," jelas Abdulbar M Mansoer sembari menunjuk ke arah maket yang ada di depan kami.
Menurut pria ramah itu, strateginya akan ada akses berbeda. Pertama, masuk dari jalan provinsi. Untuk masuk ke kawasan akan melalui dari pintu utara.
(Baca Juga : Bajak Motor Valentino Rossi, Marshal MotoGP Argentina Senang Jadi Terkenal)
Lalu, setelah itu, akan ada lagi jalan yang akan dibangun oleh PU (Pekerjaan Umum) yang khusus, terpisah dari jalan yang ada saat ini.
Jalan ini ada dua line di masing-masing sisi, tapi bertahap akan dimulai dari satu.
"Jalan ini akan direct, jadi tidak melewati pasar dan desa-desa," ungkap Abdulbar.
Lalu, dari jalan khusus tersebut masuk melalui arah selatan dan langsung menuju paddock.
Nah, mengenai paddock sendiri, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah itu pun mengaku kalau ada inovasi yang dilakukan terhadap paddock.
(Baca Juga : Alasan Antilock Brake System (ABS) Tidak Dipakai di Motor MotoGP)
"Nantinya akan kita bangun permanen paddock, tapi untuk tahun pertama, bukan hanya sekadar paddock, ini inovasi kita lagi, namanya COEX," aku Abdulbar.
COEX ini merupakan coefficient building, sehingga di atasnya paddock ini nantinya akan menjadi convention centre.
"Dan ini mungkin nantinya akan jadi yang pertama kali di dunia, karena kita dari pariwisata," tambah pria lulusan Universitas Gajah Mada itu.
Namun, tentunya di tahun pertama atau di 2021, konsep itu masih on proggres.
"Karena kita kejar untuk kebutuhan race dulu," ujar Abdulbar lagi.
(Baca Juga : Pantesan Jorge Lorenzo Sampai Salah, Begini Rumitnya Ubah Setup Motor MotoGP di Atas Trek)
Nah, menurutnya, nanti fasilitas yang ada di sirkuit itu temporer, seperti di Azerbaijan, dan juga Singapura yang tak ada paddock permanen.
Soal paddock, untuk paddock akan permanen dengan konsep ada convention centre, rumah sakit dan juga hotel.
"Jadi kalau nanti nginap di sini (sembari menunjuk paddock di maket), jadi langsung akan ada di atas paddock, karena kita pendekatannya pariwisata," bilang pria yang mengawali karirnya di bidang properti itu.
Jadi, selain sirkuit, untuk mengejar progress di 2021 nanti, maka hal yang diutamakan untuk pembangunan adalah jalan dan juga paddock.
Bersambung...
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR